98 bangunan sekolah di Banten terkena banjir
14 Januari 2013 21:46 WIB
Terendam banjir Seorang warga Kampung Undar-andir, Kec Kibin, Serang, Banten, berenang memeriksa rumahnya yang rendam banjir setinggi 3 meter, Kamis (10/1). Banjir terjadi akibat luapan Sungai Ciujung sehingga merendam ribuan rumah di empat desa di Kec Kibin dan Kec Kragilan serta merendam jalan Tol Jakarta - Merak hingga lalu lintas terhenti total. (ANTARA/Asep Fathulrahman)
Serang (ANTARA News) - Banjir yang melanda lima kabupaten/kota di Banten, Rabu (9/1), menyebabkan sekitar 98 bangunan sekolah juga terendam banjir.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Hudaya Latuconsina di Serang, Senin, mengatakan berdasarkan rekap data oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten, sekolah yang terkena banjir di lima kabupaten/kota pekan kemarin, sebanyak 98 bangunan sekolah dan sembilan lembaga taman kanak-kanak juga terendam banjir.
"Penanganannya kita segera mempercepat pencairan dana Bantuan Operasional sekolah (BOS) 2013 pada Januari ini. Karena BOS bisa dipakai untuk rehab ringan tentunya sesuai dengan ketentuannya," kata Hudaya.
Menurut Hudaya, dari 98 sekolah yang terendam banjir diantaranya 80 sekolah SD. Dari jumlah tersebut, di Kabupaten Pandeglang sebanyak 59 sekolah, di Kabupaten Lebak sebanyak delapan sekolah, Kabupaten Serang 12 sekolah, dan Kota Serang satu sekolah.
Sedangkan bangunan sekolah SMP yang terkena banjir sebanyak 14 sekolah, yakni di Kabupaten Lebak tiga sekolah, Kabupaten Serang enam sekolah, dan Pandeglang lima sekolah. "Ada juga tiga bangunan sekolah SMK dan satu bangunan sekolah SMA," katanya.
Menurut dia, untuk mengatasi sekolah yang terkena dampak banjir, Dinas Pendidikan Provinsi Banten segera mencairkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2013 di bulan Januari ini. Karena dana BOS bisa digunakan untuk rehab ringan sesuai dengan ketentuan aturan BOS yang berlaku. "Untuk rehab berat tidak diperbolehkan menggunakan dana BOS," kata Hudaya.
Ia mengatakan, bantuan dana BOS bisa dipergunakan untuk rehab ringan seperti mengecat tembok dan meubeuler yang terkena banjir. Selain itu, dana BOS bisa dibelikan buku-buku untuk mengganti buku yang terkena banjir.
(M045/R010)
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Hudaya Latuconsina di Serang, Senin, mengatakan berdasarkan rekap data oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten, sekolah yang terkena banjir di lima kabupaten/kota pekan kemarin, sebanyak 98 bangunan sekolah dan sembilan lembaga taman kanak-kanak juga terendam banjir.
"Penanganannya kita segera mempercepat pencairan dana Bantuan Operasional sekolah (BOS) 2013 pada Januari ini. Karena BOS bisa dipakai untuk rehab ringan tentunya sesuai dengan ketentuannya," kata Hudaya.
Menurut Hudaya, dari 98 sekolah yang terendam banjir diantaranya 80 sekolah SD. Dari jumlah tersebut, di Kabupaten Pandeglang sebanyak 59 sekolah, di Kabupaten Lebak sebanyak delapan sekolah, Kabupaten Serang 12 sekolah, dan Kota Serang satu sekolah.
Sedangkan bangunan sekolah SMP yang terkena banjir sebanyak 14 sekolah, yakni di Kabupaten Lebak tiga sekolah, Kabupaten Serang enam sekolah, dan Pandeglang lima sekolah. "Ada juga tiga bangunan sekolah SMK dan satu bangunan sekolah SMA," katanya.
Menurut dia, untuk mengatasi sekolah yang terkena dampak banjir, Dinas Pendidikan Provinsi Banten segera mencairkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2013 di bulan Januari ini. Karena dana BOS bisa digunakan untuk rehab ringan sesuai dengan ketentuan aturan BOS yang berlaku. "Untuk rehab berat tidak diperbolehkan menggunakan dana BOS," kata Hudaya.
Ia mengatakan, bantuan dana BOS bisa dipergunakan untuk rehab ringan seperti mengecat tembok dan meubeuler yang terkena banjir. Selain itu, dana BOS bisa dibelikan buku-buku untuk mengganti buku yang terkena banjir.
(M045/R010)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: