Jayapura (ANTARA) - Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Papua dan Papua Barat memastikan beras bagi aparatur sipil negara (ASN) di daerahnya bakal segera disalurkan pada 16 Mei 2023, dan saat ini beras tersebut masih dalam perjalanan.

Kepala Kanwil Perum Bulog Papua dan Papua Barat Raden Guna Dharma, di Jayapura, Rabu, mengatakan pihaknya sedang menunggu beras dari luar negeri yakni Vietnam dan Thailand sebanyak 8.000 ton yang sementara di kirim melalui Pelabuhan Jawa Timur.

“Kami tetap melayani kebutuhan ASN untuk per bulan. Di mana kebutuhan ASN dan TNI/Polri per bulan mencapai 1.400 ton,” katanya pula.

Menurut Guna, memang saat ini kondisi beras secara nasional mengalami masalah namun untuk Papua tergolong aman.

“Sebenarnya beras 8.000 ton yang diimpor dari luar negeri itu bisa tiba lebih cepat di Jayapura. Namun karena keterbatasan kapasitas di pelabuhan, sehingga harus dibongkar lebih dulu di Jawa Timur,” ujarnya pula.

Dia menjelaskan pelabuhan di Jayapura kapasitasnya hanya 4.000 ton, sehingga kapal pengangkut beras 8.000 ton harus balik lagi ke Jawa Timur. Setelah itu digeser ke Jayapura menggunakan dua kapal masing-masing mengangkut 4.000 ton beras.

“Kami memperkirakan beras 8.000 ton akan tiba di Jayapura16 Mei, karena pergeseran beras membutuhkan waktu delapan hari sampai di Jayapura. Untuk itu kepada ASN, TNI/POLRI tidak perlu khawatir dan mempercayai adanya isu-isu mengenai kekosongan beras di Gudang,” katanya lagi.

Dia menambahkan kini stok beras di gudang ada sekitar 390 ton, namun belum bisa dikeluarkan karena masih dalam tahap proses perawatan antara lain fumigasi yang membutuhkan waktu 10 hari. Kemudian penyegaran yang butuh waktu empat hari. Proses perawatan ini sudah menjadi standar Bulog, agar beras yang disalurkan bersih.
Baca juga: Kantor Pos Indonesia salurkan 22,6 juta ton beras untuk ASN di Papua