Rengat (ANTARA News) - Masyarakat kelompok tani Kabupaten Indragiri Hulu, Propinsi Riau rugi akibat ribuan ikan patin mati mendadak dan membusuk.
"Ribuan ikan mati mendadak tersebut milik kelompok tani Desa Kuantan Tonang, Kecamatan Rakit Kulim, Indragiri Hulu. Untuk sementara diduga akibat terkontaminasi zat beracun terbawa aliran sungai akibat banjir selama ini," kata Kepala Desa Kuantan Tonang Ramlan.
Dikatakan Ramlan, Pemeliharaan ikan patin tersebut merupakan proyek yang didanai APBD Inhu tahun 2012 lalu.
Ikan patin keramba yang dikelola kelompok tani di desanya sangat banyak, semua pemeliharaan dalam bentuk keramba. Keramba tersebut telah disesuaikan dengan jumlah ikan yang akan dipelihara.
"Keramba berukuran 4x2 meter berjumlah puluhan, diisi dengan bibit ikan patin 500 ekor per kerambanya," terang Kades.
Kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Dinas Peternakan Kecamatan Kelayang-Rakit Kulim Ardan mengatakan matinya ikan tersebut karena keracunan air, karena kualitas air disekitar itu tidak bagus.
"Musim penghujan selama ini menyebabkan kualitas air terganggu," jelasnya.
Disamping karena faktor air kurang bagus akibat banjir, juga karena aktivitas masyarakat didesa tersebut kurang terkontrol. seperti kegiatan merendam getah karet disungai padahal getak itu berbahaya.
"Upaya untuk menyelamatkan ikan-ikan yang masih hidup dilakukan dengan memindahkan ke kolam darat," janjinya.
(ANT)
Ribuan ikan patin mati, kelompok tani merugi
14 Januari 2013 09:14 WIB
Ikan patin (FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: