Jakarta (ANTARA) - Duta Lari Sehat 6K untuk AIr Sumba, Rino Soedarjo, mengajak masyarakat ikut lari sehat (fun run) 6 kilometer sebagai peduli ketersediaan air demi membantu masyarakat di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"
Fun run ini salah satu cara kita berkontribusi untuk Sumba, lalu mengapa kita akan lari 6 km? Karena itu jarak rata-rata anak-anak Sumba biasa mengambil air bersih, jadi mereka rata-rata butuh jalan sejauh 6 km, itu baru perginya saja ya, jadi pulang lagi, total 12 km," kata Duta Lari Sehat 6K untuk Air Sumba Rino Soedarjo saat jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Rino juga mengisahkan tentang sistem penampungan air hujan yang kurang higienis dan rentan menimbulkan penyakit di Sumba. "Di sebelah rumah ada penampungan air yang warnanya sudah kotor dan keruh banget karena tempatnya terbuka, padahal mereka sangat mengandalkan penampungan air hujan ini untuk hidup selama musim kemarau," katanya.
Sementara Head of Social Impact and Sustainability Wahana Visi Indonesia, Franky Banfatin mengatakan masyarakat Sumba harus membayar sekitar Rp400-Rp1.000 untuk satu paket air dalam jeriken kecil.
Baca juga: Krisis air bersih masih melanda Sumba Timur "Jadi kurang lebih sebulan kalau dikalkulasikan, mereka satu keluarga bisa mengeluarkan uang Rp480 ribu-Rp1,2 juta hanya untuk air bersih saja,: katanya.
Franky memaparkan tentang air yang sudah terkontaminasi dengan bakteri dan kuman, yang membuat anak-anak menjadi sakit perut, diare, dan terkena penyakit cacing, sehingga buruknya kualitas air tersebut berpengaruh besar pada peningkatan persentase balita
stunting atau kurang gizi di Sumba.
"Menurut data dari forum nasional stunting, angka stunting di provinsi NTT itu adalah yang paling tinggi se-Indonesia, angkanya mencapai 37,8 persen, dan di NTT sendiri, Sumba, terhitung sebagai wilayah yang juga angkanya paling tinggi yaitu mencapai 44,9 persen," ujarnya.
Untuk itu melalui
fun run WVI berupaya memajukan empat sektor yakni kesehatan, pendidikan, ekonomi, perlindungan anak.
"Jadi ini sebagai upaya mendukung pengadaan air bersih untuk masyarakat Sumba Barat Daya, ke depan diharapkan banyak narasi dan kisah tentang anak tentang masyarakat Sumba Barat Daya ini agar masyarakat bisa ikut mendukung kampanye ini," katanya.
Baca juga: Krisis air mulai landa belasan desa di Sumba Timur