Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengecam serangan terhadap konvoi pejabat ASEAN yang membawa bantuan kemanusiaan di Negara Bagian Shan, Myanmar.

"MPR RI menyayangkan aksi baku tembak atau serangan terhadap para diplomat dari ASEAN tersebut," kata Bambang Soesatyo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, rombongan diplomatik dari Indonesia, yang ikut dalam konvoi tersebut, seharusnya mendapatkan pengawalan dengan baik.

MPR juga meminta agar kekerasan di Myanmar segera diakhiri karena akan memberikan penderitaan bagi masyarakat dan menimbulkan lebih banyak korban.

Lebih lanjut, Bambang Soesatyo meminta Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI terus melakukan komunikasi efektif dan berkoordinasi dengan Pemerintah Myanmar untuk melakukan investigasi terhadap peristiwa tersebut dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku.

Baca juga: Bareskrim naikkan status laporan TPPO Myanmar ke tahap penyidikan

Selain mendukung upaya pemberian bantuan kemanusiaan tersebut, dia juga berharap pihak yang bertikai di Myanmar dapat menciptakan ruang dialog demi perdamaian.

"Dan duduk bersama agar dapat ditemukan solusi terbaik untuk mewujudkan perdamaian dan memberhentikan aksi kekerasan," tambahnya.

Bambang pun menegaskan dukungan langkah dan tekad Pemerintah Indonesia dalam menyerukan penghentian kekerasan.

"Khususnya dalam mengimplementasikan lima poin kesepakatan atau Five-Point Consensus yang salah satunya berkaitan dengan bantuan kemanusiaan," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi kembali serukan penghentian kekerasan di Myanmar

Sebelumnya, Senin (8/5), Presiden Joko Widodo mengecam serangan terhadap para pejabat ASEAN dan menyerukan pengakhiran kekerasan di negara yang dilanda perselisihan itu.

Jokowi tidak menjelaskan detail mengenai insiden tersebut, tetapi dia mengatakan bahwa para pejabat diserang ketika memberikan bantuan kemanusiaan. Dia menegaskan bahwa insiden tersebut tidak akan menyurutkan tekad Indonesia dan ASEAN dalam menyerukan penghentian kekerasan di Myanmar.

"Yang ingin saya tegaskan bahwa hal ini tidak akan menyurutkan tekad ASEAN dan Indonesia untuk menyerukan kembali penghentian kekerasan," kata Jokowi di salah satu lokasi KTT ke-42 ASEAN di Hotel Meruorah Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/5).

Konvoi pejabat ASEAN yang membawa bantuan kemanusiaan diserang di Negara Bagian Shan di Myanmar. Meskipun belum jelas kapan dan siapa yang menyerang rombongan tersebut, Perdana Menteri pemerintah bayangan Myanmar NUG Mahn Win Khaing Than menyalahkan junta militer atas serangan yang terjadi.

"Serangan terhadap konvoi di Negara Bagian Shan yang dianggap dilakukan oleh PDF (Pasukan Pertahanan Rakyat Anti Junta) oleh militer Myanmar itu tidak masuk akal," kata Than dalam unggahannya di media sosial Twitter, Senin.

Baca juga: Konvoi ASEAN yang bawa bantuan kemanusiaan diserang di Myanmar