Ramallah (ANTARA) - Palestina mendesak Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) untuk menghentikan proyek permukiman ilegal Israel di situs arkeologi Sebastia di Tepi Barat.

"Kami menyerukan UNESCO untuk mencegah otoritas pendudukan (Israel) membangun proyek permukiman di dekat Desa Sebastia (utara Kota Nablus)," ujar Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh dalam rapat kabinet pada Senin (8/5).

Dia memperingatkan bahwa proyek permukiman Israel akan menyebabkan kerusakan parah pada situs bersejarah di dekat desa tersebut.

Wali Kota Sebastia Mohammad Azem mengatakan bahwa proyek Israel bertujuan untuk mengubah situs arkeologi menjadi sebuah taman.

“Proyek tersebut termasuk membangun jalan, melakukan penggalian, dan membangun jaringan listrik yang akan benar-benar mengubah karakter sejarah daerah tersebut,” kata Azem kepada Anadolu.

Situs Sebastia merupakan situs kuno dan bersejarah yang berasal dari zaman Hellenistik dan Romawi.

Menurut surat kabar Haaretz, pemerintah Israel menyetujui pengajuan untuk menginvestasikan 29 juta syikal Israel (sekitar Rp118,1 miliar) untuk mengembangkan situs Sebastia agar lebih banyak pemukim bisa mengakses daerah tersebut dan untuk mengurangi akses warga Palestina ke sana.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Israel hancurkan sekolah Palestina di Tepi Barat

Baca juga: Israel hancurkan sejumlah bangunan Palestina di Tepi Barat