Hamid Karzai berjanji mundur pada 2014
12 Januari 2013 16:50 WIB
Presiden Afghanistan, Hamid Karzai (kiri), saat beraudiensi dengan Presiden Susilo Yudhoyono (kanan), di sela Bali Democracy Forum di Nusa Dua, Bali, Jumat (9/11). Kedua negara menyepakati MOU perjanjian kerjasama dan persahabatan, perjanjian pengecualian visa bagi pejabat urusan diplomatik, konsultasi bilateral, dan pertukaran program budaya. (FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana)
Washington (ANTARA News) - Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, Jumat, mengatakan, akan mundur pada akhir masa jabatan keduanya pada 2014 dan menyetujui seorang pengganti dipilih secara bebas.
"Keberhasilan terbesar saya akhirnya tercapai, yang dapat dilihat oleh rakyat Afghanistan, satu pemilu bebas dari campur tangan pihak luar terselenggara dengan baik dan layak di mana rakyat Afghanistan dapat memilih presiden mereka mendatang," katanya.
"Dan tentu saya akan pensiun sebagai presiden, dan saya sangat senang sebagai seorang mantan presiden," kata Karzai saat menjawab satu pertanyaan tentang pemilu tahun 2014 dalam satu jumpa wartawan dengan Presiden Amerika Seriat Barack Obama.
Karzai dipilih tahun 2004 dan terpilih kembali tahun 2009, dalam dua pemilu yang dinodai tuduhan kecurangan luas dalam pemungutan suara itu dan diselenggarakan saat perang berlangsung antara pasukan pemerintah dukungan NATO menghadapai gerilyawan Taliban.
(H-RN/C003)
"Keberhasilan terbesar saya akhirnya tercapai, yang dapat dilihat oleh rakyat Afghanistan, satu pemilu bebas dari campur tangan pihak luar terselenggara dengan baik dan layak di mana rakyat Afghanistan dapat memilih presiden mereka mendatang," katanya.
"Dan tentu saya akan pensiun sebagai presiden, dan saya sangat senang sebagai seorang mantan presiden," kata Karzai saat menjawab satu pertanyaan tentang pemilu tahun 2014 dalam satu jumpa wartawan dengan Presiden Amerika Seriat Barack Obama.
Karzai dipilih tahun 2004 dan terpilih kembali tahun 2009, dalam dua pemilu yang dinodai tuduhan kecurangan luas dalam pemungutan suara itu dan diselenggarakan saat perang berlangsung antara pasukan pemerintah dukungan NATO menghadapai gerilyawan Taliban.
(H-RN/C003)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: