Bandung (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan, energi baru dan terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) merupakan prioritas utama yang harus dikembangkan mengingat potensi Indonesia sangat besar.
"Mengembangkan energi baru dan terbarukan merupakan prioritas utama, BBM yang digunakan untuk membangkitkan listrik semakin langka dan mahal," kata Jero Wacik saat memberikan sambutan peresmian PLTP di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang, Kabupaten Bandung, Sabtu.
Jero mengatakan, energi panas bumi di Indonesia masih belum seluruhnya dikerjakan, sementara potensi energi bersumber dari panas bumi mencapai 29.000 megawatt atau 40 persen dari total potensi panas bumi di dunia.
"Sebelumnya masih empat persen saja yang sudah dikembangkan, dari potensi 40 persen yang ada, namun sekarang sudah mulai meningkat menjadi enam persen, dan saya harap bisa terus ditingkatkan," ujar Jero.
Dengan potensi yang sangat besar tersebut, lanjut Jero, pihaknya menginginkan adanya optimalisasi dari energi baru dan terbarukan seperti energi panas bumi.
"Saya harapkan Pertamina segera mengembangkan pembangunan unit-unit yang lain baik di Kamojang maupun lokasi lain di Indonesia dan tidak perlu untuk menunggu waktu yang lama," tambah Jero.
Jero menegaskan, saat ini kebutuhan listrik terus naik, oleh karena itu tidak ada cara lain dengan mengembangkan potensi sumber energi baru dan terbarukan.
"Kalau dahulu ada hambatan terkait masalah hutan dan tarif, namun sekarang sudah terselesaikan dan diharapkan bisa terus dikembangkan," ujar Jero.
Pembangkit PLTP Kamojang Unit V yang merupakan pengembangan dari empat unit PLTP sebelumnya, akan mulai beroperasi pada tahun 2014 mendatang.
Kapasitas yang terpasang di Kamojang adalah 200MW, dan pengembangan PLTP Kamojang Unit V dan Lahendong merupakan bagian dari proyek 10.000MW tahap dua.
(V003/S023)
Energi terbarukan prioritas Kementerian ESDM
12 Januari 2013 14:54 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: