Hasto sebut pertemuan ketum parpol bahas keberlanjutan program Jokowi
8 Mei 2023 19:11 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberi keterangan kepada wartawan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (8/5/2023). ANTARA/Putu Indah Savitri
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pertemuan ketua umum partai politik (ketum parpol) dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membahas keberlanjutan program pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Kita berbicara tentang kesinambungan kebijakan, di mana itu hal yang wajar (ketika) seorang pemimpin berbicara tentang bagaimana kepemimpinan masa depan," kata Hasto kepada wartawan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin.
Hasto juga menegaskan bahwa pembicaraan antara ketua umum partai politik dengan Presiden Jokowi di Istana Negara tidak membahas soal politik praktis.
"Kan kita tidak berbicara tentang tokoh-tokoh (bakal capres-cawapres), kita tidak berbicara tentang politik praktis," ucapnya.
Baca juga: PDIP tanggapi Jokowi 'cawe-cawe': Tak ada upaya konsolidasi
Baca juga: Jokowi akui tak undang Nasdem pertemuan parpol koalisi
Terkait dengan tidak diundangnya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Hasto menegaskan bahwa itu berhubungan dengan rekam jejak sosok Anies Baswedan, sosok bakal calon presiden usungan NasDem.
"Dan kemudian mengapa dari bapak Surya Paloh tidak diundang, sangat jelas penjelasan dari bapak Presiden Jokowi, karena memang dari rekam jejak yang disampaikan oleh bapak Anies Baswedan, itu kan juga menunjukkan hal-hal yang sifatnya berbeda," kata Hasto.
Meskipun demikian, kata Hasto, Presiden Jokowi tentu saja akan mendengar segala masukan, termasuk kritik yang disampaikan.
Baca juga: Pengamat: Pertemuan pimpinan parpol cerminkan kuatnya pengaruh Jokowi
"Sebagai tokoh yang terus mendengarkan kritik, mendengarkan masukan, dan kepemimpinan-nya merangkul, bapak Jokowi mendengarkan seluruh aspek-aspek, masukan, kritik, dan sebagainya," tutur Hasto.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertemu dengan enam ketua umum parpol di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5).
Ketua umum partai politik yang diundang adalah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputro, Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
"Kita berbicara tentang kesinambungan kebijakan, di mana itu hal yang wajar (ketika) seorang pemimpin berbicara tentang bagaimana kepemimpinan masa depan," kata Hasto kepada wartawan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin.
Hasto juga menegaskan bahwa pembicaraan antara ketua umum partai politik dengan Presiden Jokowi di Istana Negara tidak membahas soal politik praktis.
"Kan kita tidak berbicara tentang tokoh-tokoh (bakal capres-cawapres), kita tidak berbicara tentang politik praktis," ucapnya.
Baca juga: PDIP tanggapi Jokowi 'cawe-cawe': Tak ada upaya konsolidasi
Baca juga: Jokowi akui tak undang Nasdem pertemuan parpol koalisi
Terkait dengan tidak diundangnya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Hasto menegaskan bahwa itu berhubungan dengan rekam jejak sosok Anies Baswedan, sosok bakal calon presiden usungan NasDem.
"Dan kemudian mengapa dari bapak Surya Paloh tidak diundang, sangat jelas penjelasan dari bapak Presiden Jokowi, karena memang dari rekam jejak yang disampaikan oleh bapak Anies Baswedan, itu kan juga menunjukkan hal-hal yang sifatnya berbeda," kata Hasto.
Meskipun demikian, kata Hasto, Presiden Jokowi tentu saja akan mendengar segala masukan, termasuk kritik yang disampaikan.
Baca juga: Pengamat: Pertemuan pimpinan parpol cerminkan kuatnya pengaruh Jokowi
"Sebagai tokoh yang terus mendengarkan kritik, mendengarkan masukan, dan kepemimpinan-nya merangkul, bapak Jokowi mendengarkan seluruh aspek-aspek, masukan, kritik, dan sebagainya," tutur Hasto.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertemu dengan enam ketua umum parpol di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5).
Ketua umum partai politik yang diundang adalah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputro, Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Tags: