Jambi (ANTARA News) - Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Provinsi Jambi, Amrin Aziz mengatakan, sekitar 1.050 hektare lahan sawah di daerah itu terendam banjir sejak beberapa pekan terakhir, menyusul hujan lebat di semua daerah.

"Hujan deras belakangan ini, tidak saja membuat rumah terendam banjir, tapi juga sudah merendam sekitar 1.050 hektare lahan pertanian warga," katanya.

Dikatakannya, dari luas persawahan yang terendam itu, 500 hektare di antaranya dipastikan gagal panen. Kondisi yang paling parah terjadi di Desa Pauh, Kabupaten Sarolangun.

"Di Pauh, 50 hektare lahan mengalami gagal panen, dan itu merupakan yang terparah di Sarolangun. usia tanam secara umum baru mencapai dua minggu sampai dua bulan," ungkap Amrin.

Pemerintah Provinsi Jambi akan mengambil inisiatif guna meringankan beban para petani dalam menghadapi bencana tersebut.

"Pemprov akan memberikan ganti rugi bagi para petani dalam bentuk uang dan bibit padi. Nilainya mencapai Rp3 juta perhektare.

Sementara ini pihaknya telah melaporkan jumlah lahan yang terendam akibat bencana tersebut, khususnya yang menyangkut lahan pertanian, kepada pemerintah pusat di Jakarta.

(KR-NF/E003)