Medan (ANTARA) - Negara-negara ASEAN perlu membentuk kerja sama kurikulum di bidang pendidikan untuk peningkatan kualitas kurikulum dan memperluas wawasan tentang bagaimana kurikulum Indonesia dapat dikembangkan sehingga mampu sejajar dengan pendidikan dengan negara anggota ASEAN.

"Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas kurikulum di Indonesia sehingga siswa Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang lebih baik," kata Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara Prof Dr Ibnu Hajar, MSi, di Medan, Senin, diminta tanggapannya mengenai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada tanggal 9-11 Mei 2023 di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ibnu menyebutkan peningkatan kualitas kurikulum, kajian bersama kurikulum antarnegara-negara ASEAN lainnya, bagi Indonesia akan memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan.

Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas kurikulum di Indonesia sehingga siswa Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang lebih baik.

Baca juga: KTT ASEAN, kunjungan wisman ke Labuan Bajo diharapkan naik 30 persen

Baca juga: Mahfud MD pastikan keamanan KTT ASEAN sudah baik di semua lini


"Peningkatan kemampuan bahasa, pertukaran pendidikan juga dapat membantu meningkatkan kemampuan bahasa siswa Indonesia," ucapnya.

Ia mengatakan melalui program pertukaran siswa Indonesia dapat mempelajari bahasa dari negara-negara ASEAN lainnya, sehingga dapat meningkatkan kemampuan bahasa mereka secara signifikan.

Dengan peningkatan kesadaran multikultural, melalui pertukaran pendidikan, siswa Indonesia dapat memperoleh pemahaman tentang budaya dan adat istiadat negara-negara ASEAN lainnya.

"Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran multikultural di kalangan siswa Indonesia sehingga mereka dapat memahami dan menghargai perbedaan budaya," katanya.

Kepala LLDikti menambahkan perlu diingat bahwa pertukaran pendidikan hanya satu faktor dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Masih ada banyak faktor lain yang perlu diperhatikan, seperti investasi dalam sumber daya manusia dan infrastruktur pendidikan, peningkatan kualitas pengajaran, serta pengembangan teknologi pendidikan.

Walaupun masih ada banyak tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

"Namun dengan dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, Indonesia dapat terus berupaya untuk meraih kemajuan dan mengejar ketertinggalan dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya," kata Ibnu.*

Baca juga: Kepala Basarnas pantau kesiapan tim SAR menghadapi KTT ASEAN

Baca juga: Manggarai Barat pastikan RS Komodo siap layani VVIP ASEAN Summit