Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Sidang Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-29 (The 29th ASEAN Socio-Cultural Community/ASCC) 2023 menyepakati empat komitmen yang selanjutnya akan dibahas pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN.

"Sudah disepakati di tingkat menteri, akan dibawa ke KTT ASEAN 2023," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy usai sidang Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASCC ke-29 di Nusa Dua, Provinsi Bali, Senin.

Ia mengemukakan empat dokumen komitmen itu, yakni terkait one health, jejaring desa ASEAN, pelindungan pekerja migran dalam situasi krisis, dan pekerja migran khususnya nelayan migran.

"Empat dokumen komitmen ini sebagai upaya memajukan ASEAN yang inklusif," tutur Menko Muhadjir.

Dalam Sidang ASCC ke-29, Menko PMK menyampaikan, para Menteri dan Sekretaris Jenderal ASEAN menegaskan kembali komitmen mereka untuk bekerja sama dalam mewujudkan prioritas Pilar Sosial Budaya di bawah Kepemimpinan ASEAN Indonesia.

Baca juga: Manggarai Barat pastikan RS Komodo siap layani VVIP ASEAN Summit

"Mari perkuat kerja sama kita dalam mendorong relevansi ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan di kawasan dan sekitarnya," kata Menko Muhadjir.

Dalam sidang ASCC ke-29 itu dipimpin oleh Menko PMK Muhadjir Effendy. Delegasi yang hadir dalam sidang itu di antaranya Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Brunei Darussalam Haji Nazmi Bin Haji Mohammad, Menteri Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kamboja Nath Bunroeun, Menteri Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata Laos Suanesavanh Vignaket, Menteri Pariwisata, Seni dan Kebudayaan Malaysia Dato’ Sri Tiong King Sing.

Kemudian, Sekretaris Kementerian Kesejahteraan Rakyat dan Pembangunan Filipina Rex Gatchalian, Menteri Sosial dan Pembangunan Keluarga Singapura Masagos Zulkifli, Menteri Pembangunan Sosial dan Keamanan Manusia Thailand Anukul Peedkaew, Deputi Menteri Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial Vietnam Nguyen Ba Hoan, Wakil Menteri Solidaritas Sosial dan Inklusi Timor Leste Signi Chandrawati, dan Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn.