Longsor di Samarang, BPBD Garut-Jabar turunkan tim untuk bantu korban
7 Mei 2023 16:15 WIB
Kendaraan alat berat membersihkan material longsoran tanah di Desa Cisarua, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ahadu (7/5/2023). ANTARA/HO-BPBD Garut.
Garut, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat menurunkan tim untuk membantu menanggulangi masyarakat korban bencana tanah longsor yang menyebabkan rumahnya rusak dan terancam bahaya longsor di Kecamatan Samarang.
"Kita sudah menurunkan petugas bersama yang lainnya untuk membantu warga yang terdampak longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Ahad.
Ia menjelaskan hujan deras mengguyur wilayah Garut itu menjadi salah satu pemicu bencana alam tanah longsor melanda pemukiman warga di Desa Cisarua dan Parakan, Kecamatan Samarang, Garut, Sabtu (6/5) pagi.
Bencana itu, kata dia, telah menyebabkan lima rumah warga sebagian bangunannya rusak, kemudian bangunan madrasah, masjid, dan puluhan rumah lainnya terancam bahaya longsor di daerah itu.
"Sekarang rumah yang rusak sudah diperbaiki secara gotong royong, yang lainnya terancam," katanya.
Ia menyampaikan BPBD Garut tidak hanya menurunkan petugas untuk membantu masyarakat, juga menyalurkan bantuan logistik bagi warga yang terdampak longsor.
"Kita lakukan kerja bakti bersama masyarakat, dan juga bantuan logistik sudah disalurkan," katanya.
Ia menambahkan bencana tanah longsor itu disebabkan karena saluran drainase yang tersumbat kemudian menggerus tanah dan menimpa bangunan yang berada di bawah tebing.
Kondisi rumah di bawah tebing itu, kata dia, cukup berbahaya, untuk itu masyarakat perlu mewaspadainya, terutama saat turun hujan agar segera mengosongkan rumah.
Selain kewaspadaan masyarakat, kata Satria, pihaknya juga sudah menurunkan alat berat untuk membuka kembali jalur drainase yang sebelumnya tertutup longsor dan diharapkan tidak terjadi lagi longsor.
"Kita sekarang sudah menurunkan kendaraan berat untuk membuka drainase agar tidak masuk ke pemukiman warga," katanya.
Pihaknya mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah itu untuk selalu waspada karena saat ini hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi.
Jika hujan berlangsung lama, kata dia, masyarakat harus melakukan evakuasi mandiri ke tempat lebih aman untuk menghindari bahaya longsor susulan.
"Kalau turun hujan deras bisa mengevakuasi mandiri, lalu masyarakat juga bisa kerja bakti membersihkan aliran air agar lancar, tidak membuang sampah sembarangan," katanya.
Selain dari BPBD Garut, bantuan juga sudah disalurkan dari anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan yang memberikan langsung bantuan paket sembako dan juga menurunkan sukarelawan untuk membantu membersihkan material longsoran di daerah itu, demikian Satria Budi.
Baca juga: BPBD: Hujan deras menyebabkan banjir dan tanah longsor di selatan Garut
Baca juga: Jalur Tasikmalaya-Garut terhalang longsor di Salawu
Baca juga: Sepekan ditutup longsor, jalur Talegong di Garut kembali normal
Baca juga: Sebagian ruas jalan di jalur Bandung-Garut masih tertutup longsoran
"Kita sudah menurunkan petugas bersama yang lainnya untuk membantu warga yang terdampak longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Ahad.
Ia menjelaskan hujan deras mengguyur wilayah Garut itu menjadi salah satu pemicu bencana alam tanah longsor melanda pemukiman warga di Desa Cisarua dan Parakan, Kecamatan Samarang, Garut, Sabtu (6/5) pagi.
Bencana itu, kata dia, telah menyebabkan lima rumah warga sebagian bangunannya rusak, kemudian bangunan madrasah, masjid, dan puluhan rumah lainnya terancam bahaya longsor di daerah itu.
"Sekarang rumah yang rusak sudah diperbaiki secara gotong royong, yang lainnya terancam," katanya.
Ia menyampaikan BPBD Garut tidak hanya menurunkan petugas untuk membantu masyarakat, juga menyalurkan bantuan logistik bagi warga yang terdampak longsor.
"Kita lakukan kerja bakti bersama masyarakat, dan juga bantuan logistik sudah disalurkan," katanya.
Ia menambahkan bencana tanah longsor itu disebabkan karena saluran drainase yang tersumbat kemudian menggerus tanah dan menimpa bangunan yang berada di bawah tebing.
Kondisi rumah di bawah tebing itu, kata dia, cukup berbahaya, untuk itu masyarakat perlu mewaspadainya, terutama saat turun hujan agar segera mengosongkan rumah.
Selain kewaspadaan masyarakat, kata Satria, pihaknya juga sudah menurunkan alat berat untuk membuka kembali jalur drainase yang sebelumnya tertutup longsor dan diharapkan tidak terjadi lagi longsor.
"Kita sekarang sudah menurunkan kendaraan berat untuk membuka drainase agar tidak masuk ke pemukiman warga," katanya.
Pihaknya mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah itu untuk selalu waspada karena saat ini hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi.
Jika hujan berlangsung lama, kata dia, masyarakat harus melakukan evakuasi mandiri ke tempat lebih aman untuk menghindari bahaya longsor susulan.
"Kalau turun hujan deras bisa mengevakuasi mandiri, lalu masyarakat juga bisa kerja bakti membersihkan aliran air agar lancar, tidak membuang sampah sembarangan," katanya.
Selain dari BPBD Garut, bantuan juga sudah disalurkan dari anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan yang memberikan langsung bantuan paket sembako dan juga menurunkan sukarelawan untuk membantu membersihkan material longsoran di daerah itu, demikian Satria Budi.
Baca juga: BPBD: Hujan deras menyebabkan banjir dan tanah longsor di selatan Garut
Baca juga: Jalur Tasikmalaya-Garut terhalang longsor di Salawu
Baca juga: Sepekan ditutup longsor, jalur Talegong di Garut kembali normal
Baca juga: Sebagian ruas jalan di jalur Bandung-Garut masih tertutup longsoran
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023
Tags: