Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sekitar 6,3 persen hingga 6,8 persen.

"Perekonomian Indonesia diperkirakan akan meningkat pada 2013 dan 2014," kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution saat jumpa pers Rapat Dewan Gubernur Triwulan IV 2012 di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, peningkatan pertumbuhan itu ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang terus meningkat dan investasi yang kuat. Dari sisi ekspor, Darmin memprediksi akan membaik di 2013.

Sementara untuk 2014, dia memperkirakan ekonomi nasional mampu tumbuh sebesar 6,7 persen hingga 7,2 persen.

Pada 2012, perekonomian Indonesia yang tumbuh sebesar 6,3 persen didukung oleh stabilitas makro dan sistem keuangan yang terjaga sehingga mampu memperkuat basis permintaan domestik.

Dampak turunnya pertumbuhan ekspor terutama mulai paruh kedua 2012 mampu ditahan kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi yang meningkat.

Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi 2012 ditopang kinerja sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pengangkutan dan komunikasi.

Darmin menambahkan, dari sisi kawasan,kesenjangan pertumbuhan ekonomi antardaerah pada 2012 semakin berkurang. "Ini tercermin dari kontribusi pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia yang semakin membaik," katanya.

Sementara menurut Ekonom dari PT Indo Premier Securities Seto Wardono, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2013 diperkirakan mengalami peningkatan menjadi 6,5 persen dari 6,3 persen pada 2012.

"Proyeksi pertumbuhan PDB diperkirakan alami akselerasi dari 6,3 persen di 2012 menjadi 6,5 persen di 2013,"kata Seto.

Senada dengan Darmin, menurut Seto, konsumsi rumah tangga dan investasi akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi pada 2013. Dukungan tambahan berasal dari bangkitnya ekspor, meskipun tidak terlalu besar.

"Komponen yang mendukung konsumsi rumah tangga dan investasi. Ekspor juga mengalami recovery walau tidak terlalu besar," katanya.

(A064/B008)