Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup melemah tajam pada Kamis ketika investor asing mengambil posisi jual.

IHSG BEI ditutup turun 45,56 poin atau 1,04 persen ke posisi 4.317,37. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 10,70 poin (1,44 persen) ke level 733,91.

Analis e-Trading Securities Andrew Argado mengatakan pelaku pasar asing yang mencatatkan jual bersih (net sell) di pasar reguler senilai Rp269,59 miliar dan menjadi salah satu faktor pemicu jatuhnya indeks.

"Saham yang paling banyak dijual di antaranya Astra International (ASII), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Semen Indonesia (SMGR), Bank Mandiri (BMRI), dan Kalbe Farma (KLBF)," kata dia.

Ia menambahkan, secara teknikal penurunan IHSG BEI hari ini merupakan suatu pemenuhan (completion) dari "partial decline pattern broadening top".

Dikemukakan dia, beberapa sektor saham yang mengalami pelemahan di antaranya sektor perkebunan yang turun 1,87 persen, industri dasar turun 1,33 persen, sektor consumer goods turun 1,44 persen, sektor finance turun 1,13 persen, dan sektor aneka industri turun 3,85 persen.

Ia memperkirakan, untuk perdagangan saham besok (Jumat, 11/1) diproyeksikan IHSG BEI akan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah di kisaran 4.260-4.340 poin.

"Beberapa saham yang dapat diperhatikan, yakni Adaro Energy (ADRO), Indika Energy (INDY), Petrosea (PTRO)," kata dia.

Frekuensi perdagangan saham di BEI sebanyak 142.379 kali transaksi dengan volume mencapai 3,576 miliar lembar saham senilai Rp4,162 triliun. Saham yang mengalami penguatan sebanyak 85 saham, sementara yang tertekan 182 saham, dan 103 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng menguat 135,84 poin (0,59 persen) ke level 23.354,31, indeks Nikkei-225 naik 74,07 poin (0,70 persen) ke level 10.652,64, dan Straits Times menguat 5,24 poin (0,16 persen) ke level 3.225,65.

(KR-ZMF/R010)