Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin tiba di kediaman politisi senior Partai Golkar Jusuf Kalla, di Jalan Brawijaya Raya Nomor 6, Jakarta Selatan, Sabtu malam.

Wartawan ANTARA di lokasi, tampak Cak Imin tiba sekitar pukul 20.08 WIB dengan mengenakan pakaian batik berwarna perpaduan hijau dan krem didampingi Istri Rustini Murtadho dengan baju berwarna senada serta Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Muhammad Hasanuddin Wahid.

Kedatangan Cak Imin dan rombongan disambut langsung oleh Jusuf Kalla. Mereka langsung bersalaman dan saling menyapa.

Sebelumnya, Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Teknologi DPP PKB Ahmad Iman Sukri menyampaikan bahwa Cak Imin mengunjungi kediaman Jusuf Kalla dalam rangka melakukan silaturahim Lebaran 2023.

Baca juga: Demokrat gali informasi dari Cak Imin dalam pertemuan di Cikeas

"Cak Imin sowan ke politisi senior Pak Jusuf Kalla dalam rangka silaturahim Lebaran," kata Iman kepada ANTARA.

Cak Imin sebelumnya telah melakukan sejumlah pertemuan dengan beberapa politikus lainnya. Salah satunya, pada Rabu (3/5) malam. Ia menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Cak Imin temui JK malam ini bersilaturahim Lebaran

Dalam kesempatan itu, Cak Imin disambut langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan beberapa jajaran Partai Demokrat lainnya.

Saat memberikan keterangan kepada wartawan, AHY menyampaikan pertemuan jajaran petinggi Partai Demokrat dan petinggi PKB membahas sejumlah hal di antaranya, cara-cara mencegah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 agar tidak menjadi ajang benturan antarkelompok, terutama yang menggunakan identitas suku, ras, agama, dan golongan.

Selain itu, mereka membahas pentingnya membangun tata kelola pemerintahan yang sehat dan inklusif.

“Jadi, itu semua yang kami bicarakan, termasuk bagaimana ke depan ini kami bisa membangun secara fokus menitikberatkan pada tata kelola pemerintahan yang sehat. Semua punya peran. Jangan ada yang mendominasi dalam kekuatan politik tertentu sehingga tidak melakukan pembangunan secara inklusif,” kata AHY.

Cak Imin menambahkan perbedaan sikap dalam politik bukan merupakan alasan untuk menutup atau membatasi komunikasi antarpartai politik.

“Komunikasi menjadi sangat penting untuk mengokohkan solidaritas dan silaturahim sehingga diskusi kami menyangkut tantangan pembangunan,” kata dia.