Banda Aceh (ANTARA) - Masyarakat Kecamatan Jaya dan Indra Jaya Kabupaten Aceh Jaya meminta BKSDA untuk mengusir atau memindahkan empat gajah liar yang selalu masuk ke pemukiman warga dan merusak tanaman petani setempat.

"Gajah itu sudah sangat meresahkan, konflik gajah liar ini sudah berlangsung lama di desa kami, bahkan tanaman kami juga habis dimakan gajah,” kata salah seorang warga dan juga petani Aceh Jaya, Abdul Wahid, di Aceh Jaya, Sabtu.

Abdul menyampaikan, pihaknya sudah membuat surat dan dikirimkan kepada pihak BKSDA Aceh agar gajah tersebut dapat segera diusir atau dipindahkan ke tempat lain secara jangka panjang, sehingga tidak lagi masuk ke pemukiman dan memakan tanaman petani.

“Kalau tidak dipindahkan akan terus seperti itu, kita halau disini pasti dia pindah ke desa lain karena tidak bisa lagi keluar, karena itu kami harap segera ditangani," ujarnya.

Baca juga: BKSDA atasi gangguan gajah di kebun nilam pedalaman Aceh Jaya

Baca juga: Gajah liar kembali masuk ke permukiman warga di Aceh Jaya


Ia menuturkan, sejauh ini sudah ada lima keuchik (kepala desa) yang menandatangani surat permintaan ke BKSDA yaitu Gampong Kuala, Teumareum, Medhang Ghon, Putu dan Cot Dulang, serta dua camat yaitu Jaya dan Indra Jaya.

Sementara itu, Camat Jaya Syamsuddin Rani membenarkan kalau pihaknya juga sudah menandatangani surat sesuai dengan permintaan masyarakat tersebut, apalagi ini merupakan masalah yang sangat penting diperhatikan.

“Harapan kita agar bisa cepat ditangani BKSDA, sehingga tidak terjadi lagi konflik satwa dengan manusia, apalagi gajah juga hewan dilindungi,” demikian Syamsuddin Rani.

Untuk diketahui, konflik gajah liar di kawasan Aceh Jaya tersebut telah berlangsung lama, bahkan sudah cukup banyak tanaman perkebunan petani dirusak. Meski sudah dihalau, gajah itu selalu kembali ke pemukiman warga.

Dalam kesempatan ini, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh menyatakan bahwa pihaknya sejauh ini terus melakukan upaya untuk mengatasi gangguan gajah sumatera liar di kawasan Aceh.

“Upaya kami mengatasi gangguan gajah ini dengan membakar petasan, harapannya agar gajah dapat kembali ke hutan,” kata Kepala BKSDA Resor Aceh Barat Satirin.

Penanganan gangguan gajah di pedalaman Aceh Jaya tersebut dilakukan setelah pihaknya mendapatkan laporan dari petani terkait gangguan gajah di kawasan tersebut.*

Baca juga: Gajah liar kembali rusak tanaman pinang dan padi warga di Aceh Jaya

Baca juga: Pemerintah diminta serius tangani gajah masuk pemukiman di Aceh Jaya