Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis pagi menguat 75 poin menjadi Rp9.715 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp9.790 per dolar AS.

Menurut ekonom dari Samuel Sekuritas, Lana Soelistianigsih, pemicu penguatan rupiah antara lain tindakan Bank Indonesia (BI) dalam melakukan penjagaan dengan terus menarik uang beredar melalui Operasi Pasar Terbuka (OPT).

"Diperkirakan kurs nilai tukar rupiah dapat berada di level Rp9.600 per dolar AS," kata dia.

Ia menambahkan, posisi cadangan devisa bulan Desember yang masih cukup aman, mencapai 122,8 miliar dolar AS, juga mendukung penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Analis Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan sebagian pelaku pasar uang cenderung menunggu dan melihat perkembangan menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.

Mereka ingin mengetahui persepsi BI terhadap ramalan ekonomi, neraca perdagangan, serta neraca berjalan Indonesia.

Pelaku pasar uang, lanjut dia, menantikan keputusan BI tentang suku bunga Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (Fasbi) untuk meredam pelemahan rupiah dan mengantisipasi tekanan inflasi serta hasil pertemuan pembuat kebijakan di Bank Sentral Eropa (ECB).

(KR-ZMF)