Pantauan, Kamis, ribuan warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak terjebak banjir antara ketinggian 80 centimeter sampai 2,5 meter.
Mereka saat ini menunggu evakuasi, terutama usia lanjut karena permukiman warga dikepung banjir luapan sungai.
Masyarakat yang dilanda banjir, di antaranya Kampung Salahur, Kalimati, Kaum Lebak, Aweh, Muara, Kebon Kelapa, Lebak Sambel, Kolelet, Pabuaran dan Kedung.
Sebagian besar warga korban banjir berkumpul di jalan-jalan juga pengungsian karena debit air Sungai Ciujung dan Ciberang makin naik.
"Kami berharap petugas segera melakukan evakuasi karena banyak warga masih terjebak banjir di rumah-rumah dan belum keluar ke tempat yang lebih aman," kata Amri, warga Kebon Kelapa Kelurahan MC Timur Rangkasbitung.
Ia mengatakan, saat ini diperkirakan banjir menerjang permukiman yang dihuni ribuan kepala keluarga karena hujan terus menerus sejak Selasa (8/1).
Karena itu, kata dia, pihaknya berharap petugas kebencanaan dan relawan melakukan evakuasi dengan perahu karet untuk menyelamatkan korban banjir.
Apalagi, warga yang usia lanjut tentu memerlukan bantuan evakuasi. "Saya kira petugas relawan relatif terbatas karena saat minta bantuan perahu karet hingga kini belum ada realisasinya," katanya.
Begitu pula, Mamad, warga Lebak Sambal Kelurahan Cijoro Pasir Kabupaten Lebak mengaku bahwa petugas kebencanaan maupun relawan belum maksimal melaksanakan penanggulangan bencana dengan baik.
Sebab masyarakat sejak Kamis dinihari membutuhkan perahu karet karena banyak warga yang terjebak banjir.
Akibat tidak adanya petugas relawan, kata dia, ia dan warga lain melakukan evakuasi untuk menyelamatkan korban banjir ke tempat yang aman.
"Kami merasa kecewa penanggulangan bencana ini tidak bergerak cepat untuk memprioritaskan keselamatan warga," katanya.
Salah seorang relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, Arip mengaku pihaknya sejak Kamis dinihari melakukan evakuasi di daerah-daerah permukiman warga yang terjebak banjir.
Namun, kata dia, peralatan evakuasi, seperti perahu karet dan pelampung relatif terbatas. "Kami berharap adanya penambahan peralatan evakuasi, terutama perahu karet," katanya.
(ANT)