Bandung (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 menyatakan perjalan kereta api di wilayahnya mengalami gangguan karena adanya peristiwa longsor di kawasan Sukatani-Ciganea yang berada di wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat.

Atas kejadian itu, Manajer Humas PT KAI Daop 2 Mahendro Trang Bawono pun menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya kelambatan sejumlah perjalanan KA dari dan menuju wilayah Daop 2 Bandung akibat adanya longsoran tanah tersebut.

"Longsor di sejumlah titik tersebut disinyalir diakibatkan derasnya curah hujan pada daerah tersebut sejak sore hari," kata Mahendro dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Baca juga: Delapan KA dari Daop 5 Purwokerto alami perubahan jadwal keberangkatan
Dia menjelaskan, longsor terjadi di tiga titik pada petak jalan tersebut, tepatnya terjadi di KM 111+000 sampai dengan 111+400. Longsor itu pun menurutnya mengakibatkan jalur KA tidak dapat dilewati.

Sejauh ini, dia mencatat ada tiga perjalanan kereta api (KA) yang mengalami keterlambatan. Di antaranya, kata dia, yakni KA Argo Parahyangan relasi Gambir-Bandung dengan keberangkatan dari Stasiun Gambir pukul 18.30 WIB mengalami keterlambatan 38 menit.

Kemudian KA Argo Parahyangan relasi Bandung-Gambir keberangkatan Stasiun Bandung pukul 19.20 WIB mengalami kelambatan 12 menit. Dan KA Cikuray relasi Pasarsenen-Garut keberangkatan Stasiun Pasarsenen pukul 17.55 WIB mengalami kelambatan 35 menit.

Untuk keselamatan dan keamanan perjalanan KA, dia mengatakan pihaknya melakukan sejumlah langkah untuk mengatasi gangguan tersebut sehingga jalur bisa secepatnya dilewati. Termasuk dia juga membuka opsi untuk melakukan rekayasa pola operasi KA.

"Hingga kini, Daop 2 Bandung terus melakukan pemantauan kondisi untuk dapat memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan KA di area jalur rel yang terdampak longsoran tersebut," kata dia.

Baca juga: Daop 2 atur "flow" penumpang sebagai evaluasi angkutan Lebaran 2023