Phnom Penh (ANTARA) - Penyelenggaraan upacara pembukaan pesta olahraga terbesar Asia Tenggara SEA Games 2023 di Stadion Nasional Morodok Techo, Phnom Penh, Kamboja, Jumat, ternyata turut diisi dengan sejumlah simbol menarik untuk diketahui.

Dimulai pada pukul 19.00 waktu setempat (tidak ada perbedaan antara waktu Kamboja dengan WIB), sebanyak 62 anak membawa serta bendera nasionalnya yang menandakan 62 tahun Negeri Seribu Wat itu menantikan kesempatan untuk menjadi tuan rumah SEA Games.

Semangat para pengiring bendera dan musik juga menular kepada para penonton karena tak lama setelah itu, lagu nasional Kamboja mulai berkumandang dan penonton lokal turut berdiri dan menggemakan lagu itu dengan lantang dan bangga.

Sesuai dengan lokasi perhelatannya, Stadion Nasional Morodok Techo, yang memiliki desain atau struktur yang menyerupai kapal layar sebagai bentuk peringatan hubungan Kamboja dengan China, SEA Games dibuka dengan kapal yang berlayar di tengah laut lepas.

Kapal itu lah yang memulai perjalanan Kamboja sebagai sebuah bangsa dan negara.

Baca juga: Gemerlap keindahan Negeri Khmer disajikan di pembukaan SEA Games 2023

Catatan mendetail dari struktur politik di wilayah yang sekarang merupakan Kamboja mula-mula muncul dalam catatan-catatan Tiongkok dalam rujukan untuk Funan, sebuah negara yang berada di bagian paling selatan semenanjung Indochina pada abad ke-1 sampai ke-2.

Berpusat di hilir Mekong, Funan dikenal sebagai budaya Hindu regional tertua, yang menjalin hubungan sosial-ekonomi dengan mitra-mitra dagang maritim Indosfer di bagian barat.

Acara pembuka yang menyerupai pertunjukan teater itu kemudian berlanjut dengan cerita sejarah dan budaya periode Angkor melalui kemegahan candi-candi atau “Wat” dalam Bahasa Khmer.

Pertunjukan tersebut juga sarat akan seni tradisi Kamboja, salah satunya yang tampak tak asing bagi mata penonton Indonesia adalah Sbek Thom, permainan wayang kulit tradisional Kamboja.

Baca juga: Pakaian adat daerah Indonesia hiasi upacara pembukaan SEA Games 2023

Selain itu, olahraga bela diri tradisional Kamboja, Kun Khmer, juga turut dipertontonkan kepada masyarakat lokal maupun negara-negara sahabat. Hal itu menyusul Kun Khmer dan Kun Bokator yang ikut dipertandingkan di SEA Games kali ini, serta kedua cabor yang baru saja ditambahkan di SEA Games Federation Charter.

Seiring berjalannya waktu, Kamboja pun tumbuh sebagai sebuah negara yang terus berkembang dari masa ke masa. Meski memiliki sejumlah guncangan politik, Kamboja bangkit dan terus melangkah maju.

Hal tersebut ditunjukkan dengan masuknya anak-anak yang masuk dengan lukisan berwarna-warni, pembangunan yang ada di dalam negeri, kekayaan budaya, pertumbuhan sosial, dan perkembangan teknologi yang menyertai.

“Kamboja tumbuh sebagai negara dan bangsa yang menjunjung kebaikan dan perdamaian,” demikian penggalan narasi yang dikumandangkan pada acara pembukaan itu.

Baca juga: Indonesia membawa misi budaya dan solidaritas di pembukaan SEA Games