OJK: Pasar saham menguat dengan dana asing masuk Rp12,29 triliun
5 Mei 2023 18:13 WIB
Tangkapan layar - Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyampaikan paparan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan Februari 2023 yang dipantau dalam jaringan di Jakarta, Jumat (5/5/2023). ANTARA/Youtube Jasa Keuangan/pri.
Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pasar saham pada April 2023 menguat 1,62 persen (month to date/mtd) ke level 6.915,72, dengan dana asing yang masuk Rp12,29 triliun (mtd) dibandingkan Maret 2023 Rp4,12 triliun (mtd).
"Secara year to date (ytd), IHSG tercatat menguat sebesar 0,95 persen dengan non resident membukukan net buy Rp18,91 triliun di mana bulan Maret 2023 net buy Rp6,62 triliun ytd," kata Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers bulanan virtual di Jakarta, Jumat.
Di pasar obligasi, indeks Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 1,02 persen (mtd) dan 3,49 persen (ytd) ke level 356,80 pada April 2023 di mana Maret 2023 menguat 0,96 persen (mtd) dan 2,44 persen (ytd).
Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor asing (non-resident) tercatat sebesar Rp173,3 miliar secara mtd atau Rp388,3 miliar secara ytd.
Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), aliran dana masuk investor asing tercatat Rp4,16 triliun (mtd) dibandingkan Maret 2023 sebesar Rp14,21 triliun (mtd) sehingga mendorong penurunan imbal hasil (yield) SBN rata-rata 7,8 basis poin (bps) (mtd) untuk seluruh tenor.
Secara year to date, imbal hasil SBN turun rata-rata sebesar 22,8 bps di seluruh tenor dengan investor asing mencatatkan net buy Rp60,5 triliun.
Di industri reksadana, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat Rp497 triliun atau turun 0,76 persen (mtd) dengan investor reksa dana membukukan net redemption sebesar Rp4,49 triliun (mtd). Secara ytd, NAB reksa dana menurun 1,56 persen dan net redemption masih tercatat sebesar Rp9,3 triliun.
Penghimpunan dana di pasar modal pada April 2023 masih terjaga cukup tinggi yaitu sebesar Rp84 triliun, dengan jumlah emiten baru tercatat sebanyak 33 emiten. Adapun di pipeline, masih terdapat 115 rencana Penawaran Umum dengan nilai sebesar Rp135,31 triliun dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 63 perusahaan.
Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), hingga 28 April 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 383 penerbit, 147.142 pemodal, dan total dana yang dihimpun Rp828,58 miliar.
Baca juga: OJK terbitkan aturan baru guna perkuat pengelolaan reksa dana
Baca juga: OJK terbitkan aturan tingkatkan kesehatan keuangan perusahaan asuransi
Baca juga: OJK: Produk digital dukung KTT ASEAN majukan konektivitas pembayaran
"Secara year to date (ytd), IHSG tercatat menguat sebesar 0,95 persen dengan non resident membukukan net buy Rp18,91 triliun di mana bulan Maret 2023 net buy Rp6,62 triliun ytd," kata Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers bulanan virtual di Jakarta, Jumat.
Di pasar obligasi, indeks Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 1,02 persen (mtd) dan 3,49 persen (ytd) ke level 356,80 pada April 2023 di mana Maret 2023 menguat 0,96 persen (mtd) dan 2,44 persen (ytd).
Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor asing (non-resident) tercatat sebesar Rp173,3 miliar secara mtd atau Rp388,3 miliar secara ytd.
Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), aliran dana masuk investor asing tercatat Rp4,16 triliun (mtd) dibandingkan Maret 2023 sebesar Rp14,21 triliun (mtd) sehingga mendorong penurunan imbal hasil (yield) SBN rata-rata 7,8 basis poin (bps) (mtd) untuk seluruh tenor.
Secara year to date, imbal hasil SBN turun rata-rata sebesar 22,8 bps di seluruh tenor dengan investor asing mencatatkan net buy Rp60,5 triliun.
Di industri reksadana, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat Rp497 triliun atau turun 0,76 persen (mtd) dengan investor reksa dana membukukan net redemption sebesar Rp4,49 triliun (mtd). Secara ytd, NAB reksa dana menurun 1,56 persen dan net redemption masih tercatat sebesar Rp9,3 triliun.
Penghimpunan dana di pasar modal pada April 2023 masih terjaga cukup tinggi yaitu sebesar Rp84 triliun, dengan jumlah emiten baru tercatat sebanyak 33 emiten. Adapun di pipeline, masih terdapat 115 rencana Penawaran Umum dengan nilai sebesar Rp135,31 triliun dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 63 perusahaan.
Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), hingga 28 April 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 383 penerbit, 147.142 pemodal, dan total dana yang dihimpun Rp828,58 miliar.
Baca juga: OJK terbitkan aturan baru guna perkuat pengelolaan reksa dana
Baca juga: OJK terbitkan aturan tingkatkan kesehatan keuangan perusahaan asuransi
Baca juga: OJK: Produk digital dukung KTT ASEAN majukan konektivitas pembayaran
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: