Si jago merah Pasar Baru dipadamkan
9 Januari 2013 01:12 WIB
Kebakaran Pasar Baru Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang melalap pertokoan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (8/1) malam. Hingga berita diturunkan api telah membakar tiga toko dan belum berhasil dipadamkan. (ANTARA/Fanny Octavianus)
Jakarta (ANTARA News) - Petugas Pemadam Kebakaran akhirnya berhasil memadamkan si jago merah setelah selama kurang lebih empat jam api menghanguskan tiga toko dan tiga rumah toko di kawasan Pertokoan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Api yang mulai berkobar sejak pukul 20 WIB tersebut berhasil dipadamkan sekitar pukul 23.45 WIB, dengan mengerahkan 38 unit mobil pemadam kebakaran.
"Kita menurunkan 38 unit mobil pemadam dari Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Timur," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Provinsi DKI jakarta, Paimin Napitupulu, di Jakarta, Rabu dini hari.
Paimin menjelaskan, kebakaran yang terjadi di kawasan Pertokoan Pasar Baru tersebut menghanguskan enam toko.
"Ada enam toko yang terbakar, api ditengarai dari lantai dua gedung pertokoan Matahari lama yang relatif kosong," ujar Paimin.
Paimin mengatakan, kebakaran tersebut biasanya disebabkan karena hubungan arus pendek, dan gedung Matahari lama tersebut telah dua kali terbakar.
Sebelumnya, kebakaran yang melanda pertokoan Pasar Baru, Jakarta Pusat, merembet ke bekalang Pasar Baru I.
Seorang saksi mata yang berada di lokasi, M. Zacky Nurhuda (58), mengatakan bahwa pertama-tama api berkobar di pertokoan Pasar Baru kira-kira pukul 20.00 WIB, Selasa malam.
"Api mulai merembet ke Belakang Pasar Baru I sekitar 30 menit setelah kebakaran di pertokoan Pasar Baru," kata Zacky, di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa malam.
Hingga pukul 22.30 WIB, pemadam masih berjuang untuk memadamkan api yang masih berkobar di Belakang Pasar Baru I, sementara kebakaran yang terjadi di komplek pertokoan sudah berhasil dipadamkan.
Gedung pusat perbelanjaan Matahari lama, toko pakaian Trend-In, toko sepatu Sinar Terang, dan tiga ruko yang berada tepat dibelakangnya habis dilalap si jago merah.
Kebakaran tersebut sempat menghambat arus lalu lintas di Jalan Pasar Baru, dan lalu lintas dari arah Harmoni menuju Pasar Baru dialihkan menuju Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. (V003)
Api yang mulai berkobar sejak pukul 20 WIB tersebut berhasil dipadamkan sekitar pukul 23.45 WIB, dengan mengerahkan 38 unit mobil pemadam kebakaran.
"Kita menurunkan 38 unit mobil pemadam dari Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Timur," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah Provinsi DKI jakarta, Paimin Napitupulu, di Jakarta, Rabu dini hari.
Paimin menjelaskan, kebakaran yang terjadi di kawasan Pertokoan Pasar Baru tersebut menghanguskan enam toko.
"Ada enam toko yang terbakar, api ditengarai dari lantai dua gedung pertokoan Matahari lama yang relatif kosong," ujar Paimin.
Paimin mengatakan, kebakaran tersebut biasanya disebabkan karena hubungan arus pendek, dan gedung Matahari lama tersebut telah dua kali terbakar.
Sebelumnya, kebakaran yang melanda pertokoan Pasar Baru, Jakarta Pusat, merembet ke bekalang Pasar Baru I.
Seorang saksi mata yang berada di lokasi, M. Zacky Nurhuda (58), mengatakan bahwa pertama-tama api berkobar di pertokoan Pasar Baru kira-kira pukul 20.00 WIB, Selasa malam.
"Api mulai merembet ke Belakang Pasar Baru I sekitar 30 menit setelah kebakaran di pertokoan Pasar Baru," kata Zacky, di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa malam.
Hingga pukul 22.30 WIB, pemadam masih berjuang untuk memadamkan api yang masih berkobar di Belakang Pasar Baru I, sementara kebakaran yang terjadi di komplek pertokoan sudah berhasil dipadamkan.
Gedung pusat perbelanjaan Matahari lama, toko pakaian Trend-In, toko sepatu Sinar Terang, dan tiga ruko yang berada tepat dibelakangnya habis dilalap si jago merah.
Kebakaran tersebut sempat menghambat arus lalu lintas di Jalan Pasar Baru, dan lalu lintas dari arah Harmoni menuju Pasar Baru dialihkan menuju Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. (V003)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: