Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Ratusan narapidana yang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas llA Curup yang berasal dari tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu menderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

"Selama April 2023 jumlah pasien yang berobat 423 orang, di mana dari jumlah itu lebih dari 250 orang menderita ISPA dan selebihnya terserang penyakit kulit maupun radang tenggorokan. Kalau untuk 1-4 Mei 2023 setidaknya sudah ada 50 orang," kata Para Medis Klinik Lapas Kelas llA Curup Ely Tasmi di Rejang Lebong, Kamis.

Dia menjelaskan kalangan narapidana atau disebut Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tersebut berobat secara gratis di Klinik Lapas Kelas llA Curup yang dibuka setiap hari kerja Senin hingga Sabtu.

Pelayanan berobat untuk WBP ini, kata dia, pada Hari Jumat dan Sabtu akan dilayani oleh dokter umum yang datang setiap minggunya.

Para WBP yang terserang ISPA dan penyakit lainnya ini disebabkan oleh virus yang biasanya meningkat saat terjadi perubahan cuaca, kemudian terlalu banyak mengonsumsi minuman manis dan kurangnya menjaga kebersihan.

"Setelah berobat ke sini mereka kita berikan obat-obatan, dan alhamdulillah sejauh ini penyakit ini semuanya bisa kita atasi. Untuk pengadaan obat-obatannya dibantu oleh pemerintah pusat sehingga selalu mencukupi," terangnya.

Sementara itu Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Hadi Wijaya menambahkan dari 700 narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Curup saat ini ada satu orang yang menjalani perawatan di RSUD Rejang Lebong lantaran menderita stroke.

"Ada satu orang WBP kita yang saat ini menjalani perawatan di RSUD Rejang Lebong karena stroke, yang bersangkutan menjalani perawatan dengan menggunakan layanan BPJS Kesehatan," kata Hadi.

Sejauh ini kondisi WBP yang menjalani perawatan di RSUD Rejang Lebong itu, tambah dia, dalam kondisi stabil dan diharapkan bisa segera pulih sehingga bisa menjalani masa penahanan subsider selama lima bulan lagi.