Jambi (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq menyanggah sejumlah analis politik yang menilai popularitas partai Islam menurun dan terancam ditinggalkan pemilihnya pada pemilu 2014.
"Perlu dicatat, PKS adalah partai Islam terbesar di Indonesia. PKS sebagai partai berazaskan Islam justru menunjukkan peningkatan secara empirik setiap Pemilu digelar," ujarnya kepada wartawan di Jambi, Selasa.
Menurut dia, PKS secara empirik selalu bertambah kursi di DPR setiap Pemilu digelar. Saat Partai Demokrat muncul, 2004, PKS adalah salah satu partai yang tetap eksis dan bertambah kursinya di DPR. Sementara partai sekuler justru menurun," jelasnya.
Karena itu, Luthfi menilai, anggapan analis politik hanya sebatas asumsi yang belum terbukti kebenarannya secara empirik.
Baginya, justru hakekat partai sekuler bisa tetap eksis dan bertahan justru apabila memiliki sayap keagamaan. Hal itu juga banyak dilakukan oleh beberapa partai sekuler.
"Ini sudah terbukti, meski PKS tidak memiliki sayap keagamaan, namun dengan strategi yang betul-betul kita pegang, insya-Allah PKS bisa masuk tiga besar pada 2014," ujarnya.
Dalam menghadapi Pemilu 2014, PKS akan memasang beberapa langkah strategis untuk menjaga konstituennya saat kampanye terbuka mulai 17 Januari mendatang.
Salah satunya adalah dengan safari dakwah yang saat ini di Sumatra mulai dari Lampung hingga ke Aceh.
"Kami juga berharap pemilu yang akan datang ini bisa berjalan lebih jujur, adil dan transparan, sehingga pembangunan iklim demokrasi di Indonesia semakin maju," tambahnya.
(KR-BS/E011)
Presiden PKS sanggah popularitas Partai Islam menurun
8 Januari 2013 21:34 WIB
Luthfi Hasan Ishaaq (ANTARA)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: