Jakarta (ANTARA) - Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenparekraf yang juga seorang pebisnis Nur Asia Uno mengupayakan agar kuliner Indonesia bisa mendunia.

"Kuliner Indonesia harus mendunia, karena makanan-makanan kita tidak kalah dengan negara lain, bahkan kita paling kaya. Bagaimana caranya mengemas, itu harus diperjuangkan," kata perempuan yang juga merupakan istri Menparekraf Sandiaga Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Kamis.

Nur mengatakan, masakan Indonesia sangat beragam dan memiliki keunikan tersendiri. "Kalau ke Thailand, Jepang, mungkin itu-itu saja, tapi kalau Indonesia, dari Palembang berbeda, dari Jawa berbeda, jadi kita sudah super kaya sebetulnya," tutur Dia.

Nur sedang mengembangkan bisnis keduanya, Nur Corner yang memberdayakan perempuan-perempuan pemilik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kuliner agar dapat melatih kemandirian dan ketangguhan mereka pasca pandemi COVID-19.

Baca juga: Nur Asia Uno buka Pameran Parekraf ATF 2023 di Jogja Expo Center

Baca juga: Indonesia harus punya alun-alun mini di pusat mode dunia
"Nur Corner kedua itu saya bangun kembali karena pasca pandemi COVID-19 banyak yang terkena pemutusan hubungan kerja, jadi emak-emak itu mulai banting setir, ini cara Tuhan mengubah, perempuan-perempuan sekarang harus tangguh, tidak boleh mati gaya," tuturnya.

Ia berkisah, banyak ibu-ibu yang membuka usaha kuliner memberikan hasil karya ke rumahnya saat Sandiaga Uno belum terpilih menjadi menteri.

"Lucunya itu setiap hari kami dikasih makanan dan disuruh mempromosikan, jadi setiap hari kami dikirim makanan-makanan itu, sampai bingung karena kebanyakan dan tidak ada yang makan," katanya.

Dari situlah kemudian muncul ide bagaimana agar membuka wadah untuk membantu para UMKM ini, yang merupakan awal mula lahirnya Nur Corner.

"Dari awalnya 9 kursi, sekarang sudah ada sekitar 150, doakan kami bisa selalu mendukung emak-emak di seluruh Indonesia, dan semoga Nur Corner ini bisa terus berkembang sampai seluruh penjuru Nusantara," ujar Dia.

Di tahun 2022, Nur mendapatkan penghargaan woman of the year, kategori wanita pengusaha UMKM. Penghargaan ini diperoleh atas kemampuan dan kekonsistenannya untuk membagi waktu antara menjadi pengusaha, penasihat DWP, juga ibu rumah tangga.

"Tip membagi waktu dan mengatur prioritas, harus ada quality time untuk anak dan suami. Anak itu harus bertumbuh, begitu juga kita harus sadar kalau kodrat kita sebagai perempuan itu harus membantu suami untuk memberikan solusi," katanya.

Ia juga mengajak perempuan-perempuan masa kini agar tidak hanya berdiam diri di rumah, tetapi juga bisa berkarya sambil tetap memprioritaskan diri menjadi ibu dan istri yang selalu ada untuk keluarga.

Menurutnya, perempuan-perempuan harus semangat, berpikir positif dan tak kenal putus asa.

"Kalau kita putus asa, segala sesuatunya akan menemui jalan buntu. Jadi segala sesuatu harus dipikirkan secara positif, kalau nggak bisa, berdoa. Kalau belum tembus konsultasi sama teman-teman yang pintar. Tidak mungkin tidak ada jalan, harus bangkit, harus berubah," tuturnya, antusias.

Diskusi Perempuan Berdaya Penggerak Ekonomi Bangsa diselenggarakan di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf RI.

Acara yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kartini ini menghadirkan narasumber utama Nur Asia Uno dan Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Nia Niscaya.*

Baca juga: Sandiaga batal beli tas Gucci untuk sang istri di Metaverse

Baca juga: Sandi nilai horor jadi genre favorit masyarakat Indonesia