Negara (ANTARA News) - Karena angin kencang disertai ombak besar, otoritas Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, Senin (7/1) terpaksa menutup pelayaran di Selat Bali mulai pukul 22.00 wita hingga 23.00 wita.

"Penutupan satu jam tersebut tidak sampai menimbulkan antrean panjang. Setelah dibuka hingga sekarang, penyeberangan di Selat Bali berjalan normal," kata Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Gilimanuk, Wahyudi Susianto saat dikonfirmasi, Selasa pagi.

Wahyudi mengatakan, dalam mengelola penyeberangan di Selat Bali, pihaknya mengutamakan keselamatan penumpang sehingga jika muncul cuaca buruk, kebijakan paling tepat adalah menutup sementara pelabuhan.

Untuk mengetahui perkembangan cuaca, Wahyudi mengaku, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG).

"Setiap hari kami mendapatkan prakiraan cuaca dari BMKG. Tapi kalau ada perubahan cuaca yang mendadak, pihak BMKG menghubungi kami lewat telepon," ujarnya.

Sementara pihak BMKG Jembrana yang dikonfirmasi lewat Rahmat, salah seorang pegawainya mengatakan, angin kencang potensial terjadi saat sore hingga malam hari.

"Hari Senin kemarin kami perkirakan, sebagai puncak dari bertiupnya angin yang cukup kencang. Dalam dua hari mendatang, kami prediksi kecepatan angin akan berkurang," kata Rahmat.

Data BMKG Jembrana menyebutkan, saat puncak, kecepatan angin bisa mencapai 30 kilometer per jam sehingga menyebabkan gelombang tinggi di laut.
(KR-GBI)