Menkeu bahas rencana investasi energi terbarukan dengan investor Korea
4 Mei 2023 15:55 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani (ketiga dari kiri) dalam forum bisnis South Korea Re:Invest Indonesia 2023 di Incheon, Korea Selatan, Rabu (03/05/2023). (ANTARA/HO-Instagram @smindrawati)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani membahas rencana investasi energi terbarukan dengan investor dan perusahaan dari Korea Selatan dalam forum bisnis South Korea Re:Invest Indonesia 2023 di Incheon, Korea Selatan pada 3 Mei 2023.
"Sebagai dua negara yang sama-sama memiliki fokus pada pengembangan energi terbarukan, saya harap Indonesia dan Korea Selatan akan terus memiliki hubungan yang konstruktif dan harmonis," kata Sri Mulyani dalam akun instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan Indonesia berkomitmen penuh untuk terus mengakselerasi transisi menuju energi bersih dan terbarukan, salah satunya melalui platform Mekanisme Transisi Energi (Energy Transition Mechanism/ETM) yang diluncurkan pada saat Presidensi G20 Indonesia November 2022 lalu.
Komitmen ini juga diwujudkan melalui beragam peta jalan dan kebijakan yang ditargetkan tercapai dalam jangka menengah (2030) dan jangka panjang (2060).
Dalam upaya mewujudkan filosofi transisi energi yang adil dan terjangkau (just and affordable transition) di sektor energi, Indonesia terus berkomitmen memastikan empat hal. Pertama, stabilitas ketersediaan layanan esensial seperti kelistrikan.
Kedua, stabilitas harga energi, pangan, dan transportasi publik. Ketiga, perlindungan sosial bagi yang miskin dan rentan.
Kemudian yang keempat yakni penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Sri Mulyani mengatakan forum bisnis tersebut diselenggarakan dalam rangka menyambut usia emas hubungan Indonesia dan Korea yang telah memasuki usia emas 50 tahun, sebuah usia yang tidak lagi muda.
Bersama Menkeu, turut hadir Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo , Kepala Otoritas Ibu Kota Negara Bambang Susantono, serta Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia kepada Republik Korea Gandi Sulistiyanto dalam forum itu.
"Sebagai dua negara yang sama-sama memiliki fokus pada pengembangan energi terbarukan, saya harap Indonesia dan Korea Selatan akan terus memiliki hubungan yang konstruktif dan harmonis," kata Sri Mulyani dalam akun instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan Indonesia berkomitmen penuh untuk terus mengakselerasi transisi menuju energi bersih dan terbarukan, salah satunya melalui platform Mekanisme Transisi Energi (Energy Transition Mechanism/ETM) yang diluncurkan pada saat Presidensi G20 Indonesia November 2022 lalu.
Komitmen ini juga diwujudkan melalui beragam peta jalan dan kebijakan yang ditargetkan tercapai dalam jangka menengah (2030) dan jangka panjang (2060).
Dalam upaya mewujudkan filosofi transisi energi yang adil dan terjangkau (just and affordable transition) di sektor energi, Indonesia terus berkomitmen memastikan empat hal. Pertama, stabilitas ketersediaan layanan esensial seperti kelistrikan.
Kedua, stabilitas harga energi, pangan, dan transportasi publik. Ketiga, perlindungan sosial bagi yang miskin dan rentan.
Kemudian yang keempat yakni penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Sri Mulyani mengatakan forum bisnis tersebut diselenggarakan dalam rangka menyambut usia emas hubungan Indonesia dan Korea yang telah memasuki usia emas 50 tahun, sebuah usia yang tidak lagi muda.
Bersama Menkeu, turut hadir Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo , Kepala Otoritas Ibu Kota Negara Bambang Susantono, serta Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia kepada Republik Korea Gandi Sulistiyanto dalam forum itu.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023
Tags: