Bengkulu (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat meningkatkan kewaspadaan pasca-penembakan lokasi kantor organisasi kemasyarakatan tersebut.

"Saya kira kewaspadaan harus terus, bukan hanya karena kebetulan ada peristiwa kemarin tapi memang kita harus mengantisipasi kemungkinan itu," kata Wapres Ma'ruf Amin di Bengkulu pada Kamis.

Pada Selasa (2/5) siang, terjadi penembakan di kantor MUI Pusat, Jakarta. Pelaku penembakan adalah laki-laki yang menggunakan senjata jenis airsoftgan sehingga mengakibatkan kaca menuju pintu masuk kantor MUI pecah serta dua orang staf MUI terluka.

"Karenanya dari pihak keamanan, harus tetap mewaspadai dan masyarakat sendiri, kita sendiri di tempat tempat itu seperti itu termasuk di MUI harus betul-betul 'security'-nya dan juga penerima tamunya selektif," tambah Ketua Dewan Pertimbangan MUI tersebut.

Wapres yang pernah menjadi Ketua Umum MUI periode 2015-2020 itu meminta agar staf MUI tidak membiarkan sembarangan orang masuk.

Baca juga: Polda Metro Jaya dan Lampung terus koordinasi terkait penembakan MUI

Baca juga: Jenazah pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat selesai diautopsi


"Jangan sampai semua orang bisa masuk seperti biasanya karena terlalu percaya. Dalam situasi seperti sekarang memang kita sudah harus mulai waspada," ungkap Wapres.

Pelaku penembakan tersebut, laki-laki dengan inisial M (60) dinyatakan meninggal dunia.

M ditangkap oleh petugas dalam kondisi tidak sadar, kemudian ia dibawa ke Polsek terdekat, tapi masih dalam kondisi tidak sadar. Pihak kepolisian pun membawa pelaku ke Puskesmas Menteng, Jakarta Pusat. Namun, setibanya di Puskesmas Menteng, yang bersangkutan dikatakan sudah tak bernyawa lagi oleh pihak medis.

Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Polisi Hariyanto mengatakan polisi sudah selesai melakukan autopsi terhadap jenazah M namun masih memerlukan pendalaman dengan melakukan uji laboratorium untuk memastikan penyebab kematian pria asal Kabupaten Pesawaran, Lampung itu.

Wakil Sekjen MUI bidang Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa Arif Fahrudin mengatakan perbuatan pelaku tersebut mengakibatkan dua orang staf MUI Pusat mengalami luka-luka karena terkena serpihan kaca dan gesekan peluru.

Arif juga menyebut pelaku sebelumnya pernah mendatangi kantor MUI dan melakukan pengiriman surat untuk Pimpinan MUI sebanyak dua kali. Kemudian pada hari penembakan datang lagi untuk menemui pimpinan MUI.