BKM pusat siapkan program pemberdayaan masjid di Indonesia
3 Mei 2023 23:50 WIB
Menteri Agama (Menag) H. Yaqut Cholil Qoumas (kiri) dan Ketum BKM Pusat Kamaruddin (kanan) saat pengukuhan Pengurus BKM Pusat periode 2022-2026 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (3/5/2023). ANTARA/HO-Humas BKM
Jakarta (ANTARA) - Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Pusat menyiapkan sejumlah program kerja untuk memberdayakan masjid yang ada di Indonesia.
"Sebagaimana diketahui, BKM bergerak untuk 'ayya’muruu masaajidallah' dan dakwah Islam, yang berlandaskan imam dan takwa, serta berasaskan Pancasila, di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Ketum BKM Pusat Kamaruddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikan Kamaruddin yang juga Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama dalam acara relaunching BKM Pusat dan Pengukuhan Kepengurusan BKM Pusat periode 2022-2026 di Masjid Istiqlal Jakarta.
Hadir pula Menteri Agama (Menag) H. Yaqut Cholil Qoumas yang sekaligus mengukuhkan Pengurus BKM Pusat periode 2022-2026.
"Sedang disusun sejumlah program kerja untuk pengembangan kemasjidan secara umum, baik kegiatan programatik maupun penataan ruh perjuangan organisasi," katanya.
Baca juga: Menag aktifkan BKM untuk hidupkan kembali fungsi sosial masjid
Kamaruddin menyatakan, masjid memiliki posisi sentral dalam memberi informasi keagamaan, sekaligus membentuk paham keagamaan masyarakat, dan menyatukan umat. Hal itu harus diwujudkan bersama semua lapisan masyarakat Indonesia.
"Masjid berfungsi sosial, edukatif dan bahkan ekonomis, di samping tentu saja fungsi dasarnya sebagai rumah ibadah, tempat Muslimin mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa," katanya menegaskan.
Menurut Kamaruddin, posisi masjid menjadi semakin sentral karena Indonesia merupakan negara dengan Muslim terbesar di dunia dan jumlah rumah ibadah (masjid) yang juga terbesar, dengan beragam tipologi-nya.
"Menurut Data SIMAS (Sistem Informasi Masjid), saat ini ada hampir 800.000 masjid/mushala di Indonesia," ujarnya.
Kamaruddin turut memaparkan kondisi sejumlah Masjid di Indonesia yang belum dikelola dengan baik, cara pandang ekosistem masjidnya juga ada yang bermasalah, dan belum cukup berdaya.
"Kondisi fisik-nya perlu bantuan renovasi dan pembangunan. Kondisi imam, muadzin, khatib, penceramah, hingga marbot-nya masih perlu bantuan pemikiran kita semua," ungkapnya.
"Sebagaimana diketahui, BKM bergerak untuk 'ayya’muruu masaajidallah' dan dakwah Islam, yang berlandaskan imam dan takwa, serta berasaskan Pancasila, di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Ketum BKM Pusat Kamaruddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikan Kamaruddin yang juga Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama dalam acara relaunching BKM Pusat dan Pengukuhan Kepengurusan BKM Pusat periode 2022-2026 di Masjid Istiqlal Jakarta.
Hadir pula Menteri Agama (Menag) H. Yaqut Cholil Qoumas yang sekaligus mengukuhkan Pengurus BKM Pusat periode 2022-2026.
"Sedang disusun sejumlah program kerja untuk pengembangan kemasjidan secara umum, baik kegiatan programatik maupun penataan ruh perjuangan organisasi," katanya.
Baca juga: Menag aktifkan BKM untuk hidupkan kembali fungsi sosial masjid
Kamaruddin menyatakan, masjid memiliki posisi sentral dalam memberi informasi keagamaan, sekaligus membentuk paham keagamaan masyarakat, dan menyatukan umat. Hal itu harus diwujudkan bersama semua lapisan masyarakat Indonesia.
"Masjid berfungsi sosial, edukatif dan bahkan ekonomis, di samping tentu saja fungsi dasarnya sebagai rumah ibadah, tempat Muslimin mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa," katanya menegaskan.
Menurut Kamaruddin, posisi masjid menjadi semakin sentral karena Indonesia merupakan negara dengan Muslim terbesar di dunia dan jumlah rumah ibadah (masjid) yang juga terbesar, dengan beragam tipologi-nya.
"Menurut Data SIMAS (Sistem Informasi Masjid), saat ini ada hampir 800.000 masjid/mushala di Indonesia," ujarnya.
Kamaruddin turut memaparkan kondisi sejumlah Masjid di Indonesia yang belum dikelola dengan baik, cara pandang ekosistem masjidnya juga ada yang bermasalah, dan belum cukup berdaya.
"Kondisi fisik-nya perlu bantuan renovasi dan pembangunan. Kondisi imam, muadzin, khatib, penceramah, hingga marbot-nya masih perlu bantuan pemikiran kita semua," ungkapnya.
Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
Tags: