Kota Bogor (ANTARA) - Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Jawa Barat mengirimkan 15 orang mahasiswa untuk melakukan kuliah kerja nyata (KKN) ke Thailand guna membantu dan memberikan dukungan moral dan pendidikan berbagai kompetensi berbasis agama Islam bagi umat Muslim di negeri tersebut.

Rektor Universitas Ibn Khaldun, Prof Mujadhidin saat halal bihalal di kampus setempat, Rabu, mengatakan keberadaan mahasiswanya di Thailand mendapat apresiasi dari tahun ke tahun untuk memberikan dukungan kepada umat Muslim di sana.

"Saya pesan kepada para mahasiswa yang akan berangkat ke Thailand, jangan lupa untuk menjalankan perintah Allah, menjaga marwah universitas, marwah bangsa Indonesia di Thailand dan memberikan manfaat yang banyak bagi Muslim di sana," katanya.

Baca juga: Indonesia diminta jadi penengah konflik internal di Thailand Selatan

Prof Mujahidin menyebut UIKA mengirimkan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris sebanyak lima orang, Komunikasi Islam empat orang, Pendidikan Agama Islam S1 dua orang, ekonomi syariah satu orang dan manajemen ekonomi syariah tiga orang, sehingga total sebanyak 15 orang.

Menurutnya, perwakilan mahasiswa yang akan dikirimkan untuk KKN pada 13 Mei-13 Oktober 2023 di Thailand telah mengikuti seleksi kompetensi. Mereka mengemban amanah untuk memberi dukungan akademis dan moral kepada Muslim di Thailand.

Program KKN internasional UIKA dengan Thailand mendukung pendidikan para siswa dan santri di pesantren.

Umat Muslim di Thailand membuat kedatangan mahasiswa UIKA memberi rasa persaudaraan yang rekat dan bermanfaat.

Baca juga: Thailand berikan layanan haji gratis kepada masyarakat Muslim

Baca juga: Pemerintah Thailand berikan perhatian bagi muslim di Pattani


Selain kompetensi di bidang ilmu sesuai bidang studi, lanjutnya, para mahasiswa juga dibekali pelatihan bahasa Thailand terlebih dahulu agar mampu berbaur dan memahami kultur lokal dengan baik bersama masyarakat di sana.

Para mahasiswa juga harus mendapat izin dari orang tua untuk berangkat KKN internasional di Thailand sebagai salah satu syaratnya.

"Kompeten, kemudian aspek lainnya, seperti sehat, diizinkan oleh orang tua dan terpenuhi, kita baru tetapkan 15 mahasiswa," katanya.