Hariyanto di RS Polri, Jakarta Timur, Rabu.
Menurut dia, sekarang posisi jenazah ada di Forensik RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. "Kemarin sudah (selesai) kita lakukan autopsi," katanya.
Dengan telah selesai autopsi, pihak keluarga pelaku bisa mengambil jenazah tersebut. Namun pihak keluarga harus terlebih dahulu meminta izin kepada penyidik yang menangani kasus tersebut.
Tetapi, kata Hariyanto, pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai waktu jenazah terduga pelaku penembakan akan diambil oleh keluarganya.
Baca juga: Polisi ungkap identitas pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat
Baca juga: Pelaku penembakan di Kantor MUI meninggal dunia
"Kita masih perlu pendalaman untuk pemeriksaan laboratorium dari organ-organ dalam," ujarnya.
Uji laboratorium patologi anatomi tersebut dilakukan dengan mengambil sampel organ jantung dan paru yang dapat menjelaskan penyebab kematian seseorang secara medis.
Hasil uji laboratorium patologi anatomi akan diserahkan berikut hasil autopsi berupa dokumen "visum et repertum" ke penyidik yang menangani perkara penembakan tersebut.
"Jadi, saat kejadian kan si pelaku menembakkan diketahui orang banyak. Kemudian lari, lalu pingsan. Artinya sejak dia menembak sampai jatuh ini kenapa penyebabnya," ujar Haryanto.