Dispar Mataram mulai rintis kebun binatang mini di Taman Loang Baloq
3 Mei 2023 15:51 WIB
Sejumlah angsa di areal kawasan Taman Loang Baloq Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menjadi salah satu koleksi rintisan untuk pembangunan "mini zoo" atau kebun binatang. ANTARA/Nirkomala/am.
Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara, mulai merintis fasilitas kebun binatang mini atau "mini zoo" sebagai taman edukasi satwa bagi para pengunjung di Taman Loang Baloq.
"Karena anggaran kami belum memungkinkan untuk membangun fasilitas kebun binatang, jadi kami mulai dengan koleksi beberapa jenis binatang di areal Taman Loang Baloq sebagai rintisan," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu.
Beberapa binatang yang sudah ada di areal Taman Loang Baloq antara lain, angsa, burung, dan iguana dengan jumlah kandang sekitar lima kandang yang berada di depan Kantor Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Loang Baloq.
"Bahkan, saat ini Pokdarwis sedang mencari anak buaya sebagai tambahan koleksi binatang di areal Taman Loang Baloq. Sebelum ada anggaran, kami rintis dan cicil sedikit demi sedikit untuk koleksi binatang," katanya.
Baca juga: Medan Zoo targetkan 25 ribu pengunjung selama 22-30 April
Dalam penataan kawasan Taman Loang Baloq, Dinas Pariwisata sebelumnya sudah menyiapkan konsep pembangunan "mini zoo" di bagian utara atau di areal tempat bermain anak, agar bisa menjadi satu kesatuan ruang edukasi dan kreatif anak-anak.
Menurutnya, pada areal "mini zoo" tersebut nantinya akan ditempatkan berbagai koleksi satwa jinak. Misalnya, berbagai jenis burung atau unggas, kelinci, kucing, dan lainnya, yang pastinya jinak dan bisa menjadi peliharaan.
"Untuk membangun fasilitas mini zoo ini kita masih memiliki lahan yang cukup luas di bagian utara," katanya.
Selain itu, akan dilakukan perluasan areal taman serta penataan kolam yang ada di Taman Loang Baloq dengan menambah aksesori air mancur menari.
Baca juga: Semarang Zoo dikunjungi 8.000 wisatawan per hari selama libur Lebaran
Menurutnya, untuk konsep tambahan penataan Taman Loang Baloq tersebut dibutuhkan anggaran hampir Rp2 miliar dan rencananya kebutuhan anggaran akan diusulkan melalui Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Tapi karena kondisi Pantai Ampenan sudah mendesak direvitalisasi, mini zoo dan air mancur kami tunda dan usulkan utuk revitalisasi Pantai Ampenan sebesar Rp7 miliar," katanya.
"Karena anggaran kami belum memungkinkan untuk membangun fasilitas kebun binatang, jadi kami mulai dengan koleksi beberapa jenis binatang di areal Taman Loang Baloq sebagai rintisan," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu.
Beberapa binatang yang sudah ada di areal Taman Loang Baloq antara lain, angsa, burung, dan iguana dengan jumlah kandang sekitar lima kandang yang berada di depan Kantor Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Loang Baloq.
"Bahkan, saat ini Pokdarwis sedang mencari anak buaya sebagai tambahan koleksi binatang di areal Taman Loang Baloq. Sebelum ada anggaran, kami rintis dan cicil sedikit demi sedikit untuk koleksi binatang," katanya.
Baca juga: Medan Zoo targetkan 25 ribu pengunjung selama 22-30 April
Dalam penataan kawasan Taman Loang Baloq, Dinas Pariwisata sebelumnya sudah menyiapkan konsep pembangunan "mini zoo" di bagian utara atau di areal tempat bermain anak, agar bisa menjadi satu kesatuan ruang edukasi dan kreatif anak-anak.
Menurutnya, pada areal "mini zoo" tersebut nantinya akan ditempatkan berbagai koleksi satwa jinak. Misalnya, berbagai jenis burung atau unggas, kelinci, kucing, dan lainnya, yang pastinya jinak dan bisa menjadi peliharaan.
"Untuk membangun fasilitas mini zoo ini kita masih memiliki lahan yang cukup luas di bagian utara," katanya.
Selain itu, akan dilakukan perluasan areal taman serta penataan kolam yang ada di Taman Loang Baloq dengan menambah aksesori air mancur menari.
Baca juga: Semarang Zoo dikunjungi 8.000 wisatawan per hari selama libur Lebaran
Menurutnya, untuk konsep tambahan penataan Taman Loang Baloq tersebut dibutuhkan anggaran hampir Rp2 miliar dan rencananya kebutuhan anggaran akan diusulkan melalui Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Tapi karena kondisi Pantai Ampenan sudah mendesak direvitalisasi, mini zoo dan air mancur kami tunda dan usulkan utuk revitalisasi Pantai Ampenan sebesar Rp7 miliar," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023
Tags: