Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan kondisi sosial dan keamanan nasional pada 2013 harus lebih baik dibandingkan 2012 sehingga hal-hal yang dianggap kurang harus segera dibenahi.

"Kita sudah mengikuti pandangan dari masyarakat luas bahwa pada 2012 lalu keadaan sosial dan keamanan kita tidak menggembirakan, lebih luas masyarakat juga menyoroti dan tidak puas penanganan masalah hukum dan keamanan," kata Presiden saat membuka rapat terbatas bidang Polhukam, di Istana Bogor, Senin.

Kepala Negara mengatakan pemerintah harus segera merespons apa yang dianggap kurang oleh masyarakat tersebut melalui evaluasi dan penyiapan kerja lebih baik di 2013.

"Apa yang berkali-kali saya sampaikan masih ada kesan masyarakat (bahwa-red) negara melakukan pembiaran, ada penilaian dari masyarakat ada keterlambatan dan tidak tuntas untuk mengatasi gangguan keamanan," kata Presiden.

Presiden menegaskan,"oleh karena itu saya ingin, tahun 2013 ini, lembaga terkait, utamanya jajaran pemerintah harus lakukan upaya yang jauh lebih efektif dan sungguh-sungguh agar tahun ini keadaan dalam negeri kita utamanya sosial hukum dan keamanan menjadi lebih baik."

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Senin pagi melangsungkan rapat terbatas bidang politik hukum dan keamanan di Istana Bogor.

Dalam rapat yang dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono tersebut kepala negara mengatakan agenda utama rapat yang berlangsung mulai pukul 10:00 WIB itu adalah mengenai rencana kerja pemerintah untuk memastikan kondisi sosial dan keamanan dalam negeri pada 2013 bisa berjalan dengan baik.

Kepala Negara juga mengatakan hasil rapat ini akan menjadi salah satu bahan pembahasan bidang politik,hukum dan keamanan pada rapat kerja pemerintah yang akan berlangsung pada 28 Januari 2013 mendatang.

Selain dihadiri oleh Wapres Boediono, rapat yang berlangsung di ruang utama Istana Bogor tersebut dihadiri oleh para menteri koordinator, menteri terkait bidang politik, hukum dan keamanan serta Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Jaksa Agung Basrief Arief dan Kepala BIN Marciano Noorman.
(P008)