Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Tim dari Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menunda penyelidikan untuk mencari penyebab kebakaran di pusat perbelanjaan Malang Plaza yang terletak di Jalan Agus Salim, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.

Kasubdit Fiskom Bidlabfor Polda Jatim, Kombes Pol. Joko Siswanto di Kota Malang, Rabu mengatakan bahwa penundaan tersebut disebabkan kondisi Tempat Kejadian Perkara (TKP) masih belum dinyatakan aman.

"Kondisi masih panas, belum bisa masuk karena masih belum aman," kata Joko.

Baca juga: Puluhan kios hangus akibat kebakaran pusat perbelanjaan di Kota Malang

Joko menjelaskan, penyelidikan yang dilakukan Tim Labfor Polda Jawa Timur tersebut bertujuan untuk mencari tahu titik pertama lokasi kebakaran dan penyebabnya. Rencananya, proses olah TKP tersebut akan dilakukan pada Kamis (4/5) saat kondisi aman.

Menurutnya, Tim Labfor Polda Jawa Timur pada saat melakukan pengecekan lokasi kejadian sudah bisa naik ke lantai dua bangunan tiga lantai tersebut. Namun, kondisi di lantai dua dan tiga, masih dalam keadaan panas sehingga belum bisa dilakukan penyelidikan mendalam.

"Nomor satu itu keamanan, kami belum bisa masuk karena masih panas khususnya di lantai dua dan tiga. Kami sempat cek di lantai satu dan dua, di lantai dua masih panas," ujarnya.

Ia menambahkan, pada pemeriksaan yang dilakukan hari ini, pihaknya masih belum mengamankan barang bukti karena kondisi masih belum memungkinkan. Ia juga belum memastikan apa penyebab kebakaran hebat pada pusat perbelanjaan itu.

"Kami belum bisa masuk, sementara untuk titik api juga masih belum. Besok kami akan kembali," ujarnya.

Tim Labfor Polda Jatim mendatangi pusat perbelanjaan yang terbakar tersebut kurang lebih pada pukul 11.00 WIB. Personel tim kemudian melakukan pengecekan pada sejumlah titik di lokasi tersebut. Sejumlah mobil pemadam kebakaran juga sempat kembali masuk ke TKP untuk melakukan pendinginan.

Pusat perbelanjaan Malang Plaza terbakar pada Selasa (2/5) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Pusat perbelanjaan tersebut merupakan salah satu sentra jual beli telepon genggam dan juga terdapat ritel pakaian dan bioskop.

Berdasarkan data sementara, di pusat perbelanjaan itu ada kurang lebih sebanyak 63 unit kios yang terbakar, selain juga area pusat perbelanjaan pakaian, bioskop dan tempat berjualan makanan atau pujasera.