Militer Suriah tembakkan roket ke distrik pemberontak
6 Januari 2013 12:01 WIB
Kesedihan seorang ayah yang dua anaknya tewas akibat serangan loyalis Presiden Suriah Bashar al-Assad di Aleppo, Kamis (3/1). Konflik bersenjata Suriah yang kini berlangsung 21 bulan telah menewaskan sekitar 60 ribu orang. (REUTERS/Muzaffar Salman)
Beirut (ANTARA News) - Tentara Suriah menembakkan roket ke sebuah distrik di Damaskus untuk mengusir pemberontak yang berupaya mendekati jantung kekuasaan Presiden Bashar al-Assad pada Sabtu.
Pasukan pemerintah menembakkan roket ke Jobar, sebuah wilayah yang menjadi kantung kelompok Sunni di dekat pusat Damaskus, sehari setelah membombardir Daraya di pinggiran timur dari kawasan bulan sabit yang dikuasai pemberontak, kata Housam, seorang aktivis di Ibu Kota seperti dikutip Reuters.
"Pemboman dimulai pada dini pagi hari, dan makin meningkat sejak pukul 11 pagi, dan sekarang telah menjadi benar-benar berat. Kemarin Daraya dan hari ini Jobar menjadi tempat terpanas di Damaskus," katanya melalui fasilitas Skype.
Pihak oposisi yang terkait dengan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang memonitor konflik dari Inggris melalui jaringan aktivis di lapangan, melaporkan terjadinya pertempuran dan penembakan pada Sabtu di kota timur Sungai Efrat, Deir al-Zoor, dan dekat pusat kota Hama.
Para pemberontak telah membuat kemajuan besar dalam enam bulan terakhir. Namun, kendali mereka atas area itu dibatasi oleh kekuatan udara Bashar.
Pasukan Bashar masih menguasai sebagian besar kawasan padat penduduk di bagian barat daya di sekitar Ibu Kota, pantai Mediterania, jalan raya utama utara-selatan, dan pangkalan militer di seluruh penjuru negeri tempat pesawat dapat menyerang daerah yang dikuasai pemberontak.
Pemberontak belum berhasil merebut pangkalan udara bagian utara di Taftanaz setelah serangan dalam beberapa hari terakhir. Pangkalan itu masih di tangan pemerintah dan Kepala Observatorium Rami Abdelrahman mengatakan situasi telah tenang sejak Jumat.
(G003)
Pasukan pemerintah menembakkan roket ke Jobar, sebuah wilayah yang menjadi kantung kelompok Sunni di dekat pusat Damaskus, sehari setelah membombardir Daraya di pinggiran timur dari kawasan bulan sabit yang dikuasai pemberontak, kata Housam, seorang aktivis di Ibu Kota seperti dikutip Reuters.
"Pemboman dimulai pada dini pagi hari, dan makin meningkat sejak pukul 11 pagi, dan sekarang telah menjadi benar-benar berat. Kemarin Daraya dan hari ini Jobar menjadi tempat terpanas di Damaskus," katanya melalui fasilitas Skype.
Pihak oposisi yang terkait dengan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang memonitor konflik dari Inggris melalui jaringan aktivis di lapangan, melaporkan terjadinya pertempuran dan penembakan pada Sabtu di kota timur Sungai Efrat, Deir al-Zoor, dan dekat pusat kota Hama.
Para pemberontak telah membuat kemajuan besar dalam enam bulan terakhir. Namun, kendali mereka atas area itu dibatasi oleh kekuatan udara Bashar.
Pasukan Bashar masih menguasai sebagian besar kawasan padat penduduk di bagian barat daya di sekitar Ibu Kota, pantai Mediterania, jalan raya utama utara-selatan, dan pangkalan militer di seluruh penjuru negeri tempat pesawat dapat menyerang daerah yang dikuasai pemberontak.
Pemberontak belum berhasil merebut pangkalan udara bagian utara di Taftanaz setelah serangan dalam beberapa hari terakhir. Pangkalan itu masih di tangan pemerintah dan Kepala Observatorium Rami Abdelrahman mengatakan situasi telah tenang sejak Jumat.
(G003)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
Tags: