Kampala (ANTARA) - Uganda memastikan tidak ada wabah Ebola setelah hasil laboratorium dari sebuah kasus dugaan teruji negatif.

Kementerian Kesehatan Uganda dalam sebuah unggahan di Twitter pada Minggu (30/4) menyebutkan bahwa tes PCR yang dilakukan pada sebuah kasus dugaan Ebola yang fatal dari Buwenge, Distrik Jinja, Uganda timur, teruji negatif untuk demam berdarah akibat virus.

Demam berdarah akibat virus merupakan penyakit yang disebabkan beberapa jenis virus yang menyebabkan penyakit ringan. Banyak lainnya menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa tanpa obat yang diketahui. Salah satu yang paling terkenal dari kelompok ini adalah virus Ebola.

"Terima kasih kepada masyarakat atas kewaspadaannya," kata Kementerian Kesehatan Uganda.

Uganda pada Januari lalu mengumumkan berakhirnya wabah virus Ebola galur Sudan, setelah penyakit itu merebak pada September 2022 di sembilan distrik di negara tersebut.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 164 kasus (142 terkonfirmasi, 22 dugaan) dengan 77 kematian (55 di antaranya kasus terkonfirmasi, sedangkan 22 lainnya kasus dugaan) dilaporkan pada saat wabah itu.