Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalimantan Selatan Hanifah Dwi Nirwana mengatakan Kalsel tahun ini mengusulkan 266 desa mengikuti Program Kampung Iklim (Proklim) dan data tersebut menjadi yang terbanyak dari seluruh provinsi di Indonesia.

“Kalsel setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah usulan program kampung iklim, tahun lalu ada 148 desa dan tahun ini sekitar 266 desa,” kata Hanifah saat membuka acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Finalisasi Pendaftaran Sistem Regristri Nasional (SRN) Program Kampung Iklim (Proklim) se-Kalsel 2023 di Kota Banjarbaru, Selasa.

Hanifah menuturkan, Bimtek yang digelar hari ini termasuk langkah mendukung program Presiden Joko Widodo yang menargetkan sebanyak 20.000 kampung iklim di Indonesia pada 2024 mendatang.

Menurut Hanifah, Program Kampung Iklim (Proklim) merupakan program cakupan nasional dan dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

“Kegiatan ini memerlukan peran masyarakat dan pemangku kepentingan guna meningkatkan ketahanan iklim di Kalsel,” ucapnya.

Baca juga: Kalsel raih banyak penghargaan ProKlim dari Kemen-LHK pada 2022
Baca juga: Kabupaten Balangan terima penghargaan Proklim dari KemenLHK


Menurut Hanifah, saat ini Kalimantan Selatan sedang mengalami fenomena gelombang panas atau yang biasa disebut heat waves.

Data usulan Program Kampung Iklim (Proklim) di Kalsel mengalami peningkatan sebanyak 79,7 persen dari tahun lalu yang berjumlah 148 desa.

Pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) tersebut, Hanifah berpesan agar Desa yang menjadi lokasi program kampung iklim tidak hanya fokus pada penghargaan saja.

Ia katakan, menumbuhkan budaya peduli lingkungan terhadap masyarakat jauh lebih penting untuk menjadi motivasi utama.

Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Finalisasi Pendaftaran Sistem Registrasi Nasional (SRN) Program Kampung Iklim (Proklim) se-Kalsel 2023 tersebut diikuti sekitar 266 desa dari kabupaten kota dan dilaksanakan selama dua hari tanggal 3-4 Mei di Gedung Auditorium KH Idham Chalid, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Hanifah berharap, melalui kampung iklim tersebut masyarakat memiliki perilaku ramah lingkungan dan dimulai dari hal kecil ke yang besar agar dapat memberi hasil yang nyata.

Baca juga: Sasangga Banua Kalsel persiapkan desa mitigasi perubahan iklim
Baca juga: Dukung KLHK, Indocement dorong desa mitra masuk Program Kampung Iklim
Baca juga: KLHK libatkan warga dalam upaya atasi perubahan iklim lewat Proklim