Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi inti semakin menurun sejak awal tahun 2023 menjadi ke level 2,83 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Inflasi inti menurun dari 2,94 persen (yoy) pada Maret 2023 menjadi 2,83 persen (yoy) pada April 2023," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers Perkembangan Indeks Harga Konsumen April 2023 di Jakarta, Selasa.

Inflasi inti merupakan komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti interaksi permintaan serta penawaran. Lingkungan eksternal seperti nilai tukar, harga komoditi internasional, dan ekspektasi inflasi turut dapat mempengaruhi inflasi inti.

Berdasarkan data historis, inflasi inti mulai menurun pada Januari 2023 menjadi 3,27 persen dari Desember 2022 yang sebesar 3,36 persen (yoy). Inflasi inti terus menurun menjadi 3,09 persen (yoy) pada Februari 2023 serta 2,94 persen (yoy) pada Maret 2023.

Margo menjelaskan komponen inti secara tahunan memberikan andil yang cukup signifikan yakni 1,84 persen. Komoditas inflasi inti yang dominan memberikan andil inflasi nasional di antaranya tarif kontrak rumah, sewa rumah, biaya perguruan tinggi, upah asisten rumah tangga, emas perhiasan, dan nasi dengan lauk.

Selain inflasi inti, komponen inflasi lainnya seperti harga diatur pemerintah (administered price) serta harga makanan bergejolak (volatile food) turut memperlihatkan penurunan dengan masing-masing dari 11,56 persen (yoy) menjadi 10,32 persen (yoy) serta dari 5,83 persen (yoy) menjadi 3,74 persen (yoy).

"Inflasi harga diatur pemerintah memberikan andil 1,85 persen dan inflasi harga makanan bergejolak memberi andil 0,64 persen," tuturnya.

Ia mengungkapkan komoditas pada inflasi harga diatur pemerintah yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir yaitu bensin, rokok kretek filter, tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, dan tarif angkutan dalam kota.

Sementara, komoditas inflasi harga makanan bergejolak yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir yakni beras, telur ayam ras, dan bawang merah.

Baca juga: BPS: Inflasi tahunan April 4,33 persen didominasi komoditas bensin
Baca juga: Tarif angkutan udara penyumbang terbesar inflasi April 2023
Baca juga: BPS sebut langkah antisipasi pemerintah mampu tekan inflasi Lebaran