Jalan alternatif Wanareja-Majenang tertimbun tanah longsor
4 Januari 2013 22:49 WIB
ilustrasi Tanah Longsor Warga berdiri di atas tebing yang longsor di kawasan perkebunan kopi Dusun Dempel, Candiroto, Temanggung, Jateng, Rabu (26/12). (FOTO ANTARA/Anis Efizudin)
Cilacap (ANTARA News) - Jalur aternatif Wanareja-Majenang di jalur selatan Jawa Tengah dilaporkan tertimbun tanah longsor di ruas Desa Malabar, Kecamatan Wanareja, Cilacap, Jumat malam.
"Material longsoran menutup seluruh badan jalan di tanjakan Malabar sepanjang 10 meter dan tinggi timbunan tanah sekitar 1 meter," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Wasi Ariyadi melalui Kepala Subbagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis BPBD Cilacap Wilayah Majenang Sabar, di Majenang, Cilacap.
Menurut dia, tanah longsor yang terjadi sekitar pukul 19.30 WIB tersebut juga menumbangkan sebuah pohon sehingga melintang di tengah jalan.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah meminta agar ruas jalan tersebut ditutup untuk sementara waktu, baik dari arah Majenang maupun Wanareja.
"Penutupan ruas jalan itu dilakukan agar tidak ada kendaraan baik mobil maupun sepeda motor yang terjebak longsoran. Kami juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyingkirkan material longsoran," katanya.
Menurut dia, tanah longsor dilaporkan juga terjadi di ruas jalan Desa Karangsari, Kecamatan Cimanggu, dan Desa Maruyung, Kecamatan Karangpucung.
Menyinggung mengenai penanganan longsor di jalur selatan Jateng ruas Panulisan, Sabar mengatakan, hingga Jumat malam, upaya untuk menyingkirkan material longsoran yang menutup ruas jalan nasional ini masih dilakukan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah.
"Saat ini, tinggal satu titik longsoran yang masih dilembur, yakni yang berada di sekitar SPBU Panulisan," katanya.
Dengan demikian, kata dia, arus lalu lintas di jalur selatan Jateng masih dialihkan melalui jalan alternatif Ciopat-Langgensari-Kota Banjar.
Menurut dia, upaya menyingkirkan material longsoran yang menutup ruas jalan Panulisan sejak Kamis (3/1) malam tersebut tidak hanya melibatkan kendaraan berat dari Dinas Bina Marga Provinsi Jateng, tetapi juga dibantu oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya meningkatkan kewaspadaan karena hingga Jumat malam masih hujan sehingga dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
"Bahkan, kami juga siaga terhadap kemungkinan terjadinya banjir di wilayah Majenang dan sekitarnya karena aliran Sungai Citanduy dari arah Tasikmalaya (Jawa Barat) meningkat sehingga aliran air dari Majenang melalui Sungai Cikawung sulit masuk ke Sungai Citanduy," katanya.
(KR-SMT/D007)
"Material longsoran menutup seluruh badan jalan di tanjakan Malabar sepanjang 10 meter dan tinggi timbunan tanah sekitar 1 meter," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Wasi Ariyadi melalui Kepala Subbagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis BPBD Cilacap Wilayah Majenang Sabar, di Majenang, Cilacap.
Menurut dia, tanah longsor yang terjadi sekitar pukul 19.30 WIB tersebut juga menumbangkan sebuah pohon sehingga melintang di tengah jalan.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah meminta agar ruas jalan tersebut ditutup untuk sementara waktu, baik dari arah Majenang maupun Wanareja.
"Penutupan ruas jalan itu dilakukan agar tidak ada kendaraan baik mobil maupun sepeda motor yang terjebak longsoran. Kami juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyingkirkan material longsoran," katanya.
Menurut dia, tanah longsor dilaporkan juga terjadi di ruas jalan Desa Karangsari, Kecamatan Cimanggu, dan Desa Maruyung, Kecamatan Karangpucung.
Menyinggung mengenai penanganan longsor di jalur selatan Jateng ruas Panulisan, Sabar mengatakan, hingga Jumat malam, upaya untuk menyingkirkan material longsoran yang menutup ruas jalan nasional ini masih dilakukan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah.
"Saat ini, tinggal satu titik longsoran yang masih dilembur, yakni yang berada di sekitar SPBU Panulisan," katanya.
Dengan demikian, kata dia, arus lalu lintas di jalur selatan Jateng masih dialihkan melalui jalan alternatif Ciopat-Langgensari-Kota Banjar.
Menurut dia, upaya menyingkirkan material longsoran yang menutup ruas jalan Panulisan sejak Kamis (3/1) malam tersebut tidak hanya melibatkan kendaraan berat dari Dinas Bina Marga Provinsi Jateng, tetapi juga dibantu oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya meningkatkan kewaspadaan karena hingga Jumat malam masih hujan sehingga dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
"Bahkan, kami juga siaga terhadap kemungkinan terjadinya banjir di wilayah Majenang dan sekitarnya karena aliran Sungai Citanduy dari arah Tasikmalaya (Jawa Barat) meningkat sehingga aliran air dari Majenang melalui Sungai Cikawung sulit masuk ke Sungai Citanduy," katanya.
(KR-SMT/D007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: