BPS: Permintaan komoditas pakaian dan alas kaki naik pada Lebaran 2023
2 Mei 2023 14:15 WIB
Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan data inflasi April 2023 di Jakarta, Selasa (2/5/2023). (ANTARA/Imamatul Silfia)
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat permintaan komoditas pakaian dan alas kaki pada periode Lebaran 2023 lebih tinggi bila dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu.
Hal tersebut tercermin pada tingkat inflasi komoditas pakaian dan alas kaki pada April 2023 yang menyentuh angka 0,61 persen secara bulanan.
“Komoditas pakaian dan alas kaki terjadi inflasi tahun ini, yaitu 0,61 persen. Sementara tahun lalu terjadi deflasi 0,01 persen. Artinya, permintaan yang masuk pada Lebaran tahun ini lebih besar dari tahun lalu,” kata Kepala BPS Margo Yuwono di Jakarta, Selasa.
Komoditas pakaian dan alas kaki menjadi kontributor terbesar kedua pada catatan inflasi April 2023 setelah makanan, minuman, dan tembakau. Adapun kontribusi pakaian dan alas kaki pada inflasi April 2023 sebesar 0,03 persen.
Menurut Margo, terjadi peningkatan daya beli dari sisi masyarakat yang didukung oleh pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan bonus-bonus lainnya. Bertambahnya pendapatan masyarakat membuat daya beli mereka meningkat sehingga terjadi inflasi.
Kondisi itu mengindikasikan kondisi Lebaran 2023 sudah lebih baik bila dibandingkan Lebaran pada 2019 atau masa sebelum pandemi.
“Kalau kita lihat pergerakan data pertumbuhan ekonomi, konsumsi rumah tangga itu sudah lebih tinggi dari sebelum pandemi. Tahun ini, permintaan yang meningkat itu juga dari pendapatan yang dipengaruhi oleh THR dan bonus,” ujar Margo.
BPS mencatat tingkat inflasi pada April 2023 secara keseluruhan sebesar 0,33 persen bila dibandingkan Maret 2023. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada momen Lebaran 2022 yang sebesar 0,40 persen
Menurut Margo, inflasi pada periode Lebaran 2023 yang relatif lebih baik dari tahun lalu didukung oleh kesiapan pemerintah dalam mengantisipasi momen mudik. Hal itu tercermin pada tarif angkutan umum serta harga beberapa komoditas pangan di kota-kota destinasi mudik tahun ini relatif lebih terjaga pada tahun ini bila dibandingkan dengan tahun lalu.
Selain itu, penurunan inflasi juga didukung oleh terjaganya pasokan komoditas hortikultura serta adanya aktivitas panen raya sepanjang Maret hingga April.
Baca juga: BPS: Program diskon tarif tol mampu tekan inflasi saat periode Lebaran
Baca juga: Tarif angkutan udara penyumbang terbesar inflasi April 2023
Baca juga: BPS sebut langkah antisipasi pemerintah mampu tekan inflasi Lebaran
Hal tersebut tercermin pada tingkat inflasi komoditas pakaian dan alas kaki pada April 2023 yang menyentuh angka 0,61 persen secara bulanan.
“Komoditas pakaian dan alas kaki terjadi inflasi tahun ini, yaitu 0,61 persen. Sementara tahun lalu terjadi deflasi 0,01 persen. Artinya, permintaan yang masuk pada Lebaran tahun ini lebih besar dari tahun lalu,” kata Kepala BPS Margo Yuwono di Jakarta, Selasa.
Komoditas pakaian dan alas kaki menjadi kontributor terbesar kedua pada catatan inflasi April 2023 setelah makanan, minuman, dan tembakau. Adapun kontribusi pakaian dan alas kaki pada inflasi April 2023 sebesar 0,03 persen.
Menurut Margo, terjadi peningkatan daya beli dari sisi masyarakat yang didukung oleh pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan bonus-bonus lainnya. Bertambahnya pendapatan masyarakat membuat daya beli mereka meningkat sehingga terjadi inflasi.
Kondisi itu mengindikasikan kondisi Lebaran 2023 sudah lebih baik bila dibandingkan Lebaran pada 2019 atau masa sebelum pandemi.
“Kalau kita lihat pergerakan data pertumbuhan ekonomi, konsumsi rumah tangga itu sudah lebih tinggi dari sebelum pandemi. Tahun ini, permintaan yang meningkat itu juga dari pendapatan yang dipengaruhi oleh THR dan bonus,” ujar Margo.
BPS mencatat tingkat inflasi pada April 2023 secara keseluruhan sebesar 0,33 persen bila dibandingkan Maret 2023. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada momen Lebaran 2022 yang sebesar 0,40 persen
Menurut Margo, inflasi pada periode Lebaran 2023 yang relatif lebih baik dari tahun lalu didukung oleh kesiapan pemerintah dalam mengantisipasi momen mudik. Hal itu tercermin pada tarif angkutan umum serta harga beberapa komoditas pangan di kota-kota destinasi mudik tahun ini relatif lebih terjaga pada tahun ini bila dibandingkan dengan tahun lalu.
Selain itu, penurunan inflasi juga didukung oleh terjaganya pasokan komoditas hortikultura serta adanya aktivitas panen raya sepanjang Maret hingga April.
Baca juga: BPS: Program diskon tarif tol mampu tekan inflasi saat periode Lebaran
Baca juga: Tarif angkutan udara penyumbang terbesar inflasi April 2023
Baca juga: BPS sebut langkah antisipasi pemerintah mampu tekan inflasi Lebaran
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: