Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan bahwa meskipun sudah mulai dibangun deep tunnel atau terowongan multi fungsi, program-progam lain pencegah banjir tetap tidak dihentikan atau tetap berjalan.

Program lainnya yang dimaksud mantan Walikota Solo ini adalah normalisasi sungai, pengerukan kali dan pembangunan sumur serapan di beberapa titik di DKI Jakarta.

"Pengerukan, normalisasi sungai, pembangunan sumur serapan, serta pembangunan embung waduk tetap dilakukan," kata Jokowi saat paparan awal Deep Tunnel di ruang rapat TPUT, Balaikota DKI Jakarta, Kamis.

Pembangunan TMF menurutnya adalah salah satu terobosan yang bertujuan tidak hanya untuk mengurangi banjir di Jakarta tapi juga untuk mengatasi macet.

"Ini tuh terobosan untuk mengatasi banjir dan macet di Jakarta," kata Jokowi. Pengurangan macet bisa dilakukan karena terowongan ini juga berfungsi sebagai jalan tol dengan panjang lintasan 10 km.

Dalam paparannya, Jokowi menjelaskan bahwa terowongan tersebut bisa menjadi alternatif jalan dari atau menuju Tomang. "Nanti akan dibuat tiga pintu tol masuk dan satu keluar," katanya.

Tiga pintu tol masuk antara lain di MT. Haryono, Wisma Aldiron, dan Gatot Subroto. Sedangkan pintu keluar akan diletakkan di dekat Jembatan Tomang. Selain jalan tol, terowongan ini bisa juga sebagai jalur pembuangan limbah, air bersih, pipa gas, dan listrik.

"Pokoknya ini nanti jadi terowongan multifungsi," kata Jokowi.

(Dny)