Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan bahwa terowongan atau deep tunnel yang direncanakan akan dibangun sepanjang jalur Letjen MT. Haryono hingga Pluit merupakan terowongan multifungsi.
Terowongan yang dibangun sebagai terobosan untuk mengatasi banjir ini, menurut mantan Walikota Solo tersebut juga akan berfungsi juga sebagai jalur tol, jalur limbah, air bersih, kabel listrik, telepon dan pipa.
"Nanti ini bisa jadi macam-macam fungsinya," kata Jokowi dalam paparan awal Terowongan Multi Fungsi di ruang rapat TPUT, Balaikota DKI Jakarta, Kamis.
Berdasarkan rancangan, jalur cepat akan menyediakan tiga pintu masuk dan satu pintu keluar. Pintu pertama ada di MT Haryono yang akan "menangkap" pengguna mobil dari arah Bekasi dan jalan Dewi Sartika.
Pintu selanjutnya ada di muka Wisma Aldiron yang akan menjadi pintu bagi pengguna dari arah jalan Pasar Minggu Raya.
Pintu ketiga di jalan Gatot Subroto, akan "menangkap" pengguna mobil dari arah Mampang dan Warung Buncit.
"Pintu keluarnya, sampai sekarang baru satu yaitu di Jembatan Tomang," kata Jokowi.
Rencananya, terowongan berdiameter 16 meter ini akan dibuat tiga lapis.
Lapisan paling bawah akan digunakan sebagai jalur pembuangan limbah.
Jalur kedua digunakan untuk kendaraan ke arah timur, dan lapisan paling atas untuk jalur kendaraan mengarah ke barat.
"Tapi kalau hujan, dan hujannya besar. Ya jalur kendaraan ditutup untuk dijadikan jalur air yang mengarah ke Waduk Pluit," kata Jokowi.
Dia menjelaskan bahwa pembangunan terowongan yang terletak di 40 meter di bawah jalan tersebut akan menggunakan teknologi Spanyol berupa bor yang berdiameter sesuai dengan besar terowongan.
"Bornya sudah ada di Spanyol, nanti tinggal diambil kalau jadi," katanya.
(dny)
Penjelasan Jokowi soal "deep tunnel"
3 Januari 2013 15:54 WIB
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (ANTARA)
Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Tags: