Surabaya raih penghargaan kota terbaik kedua penyelenggaraan pemda
30 April 2023 17:22 WIB
Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya Arief Boediarto (kanan) mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menerima penghargaan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) XXVII di Anjungan Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/4/2024). (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)
Surabaya (ANTARA) - Kota Surabaya, Jawa Timur, berhasil mendapatkan penghargaan Kota Terbaik Kedua Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Status Kinerja Tinggi berdasarkan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) 2022 yang digelar Kemendagri.
Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya Arief Boediarto dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Minggu, mengaku bersyukur karena Surabaya berhasil mendapatkan penghargaan Kota Terbaik Kedua penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Pemda) dari Kemendagri.
"Penghargaan itu berhasil diraih setelah adanya evaluasi dari Kemendagri terhadap kinerja Pemkot Surabaya," katanya.
Adapun Kota Terbaik Pertama diraih oleh Kota Semarang dengan skor yang sama dengan Kota Surabaya yakni 3,43.
Penghargaan itu diberikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) XXVII di Anjungan Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/4).
Dikarenakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berhalangan hadir dalam acara tersebut, akhirnya penghargaan itu diwakilkan dan diterima oleh Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Arief Boediarto.
"Jadi, ada 32 urusan pemerintahan plus 5 fungsi penunjang urusan pemerintahan yang dinilai dan dievaluasi. 32 urusan pemerintahan itu adalah 6 urusan wajib pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan, pekerjaan, perumahan rakyat, trantibun, dan sosial), lalu 18 urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar, serta 8 urusan pilihan," kata Arief.
Selanjutnya, hal ini dicocokkan dan diverifikasi dengan turun lapangan oleh tim yang sifatnya nasional dan tim ini merupakan gabungan dari beberapa departemen terkait.
"Alhamdulillah kita berhasil melewati itu semua berdasarkan arahan dan bimbingan serta kebijakan dari Bapak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada warganya, sehingga kesejahteraan warga juga semakin meningkat," ujarnya.
Menurut Arief, penghargaan ini akan semakin melecut semangat para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga Kota Surabaya. Ia sangat yakin di bawah kepemimpinan Wali Kota Eri ini, pelayanan kepada warga akan semakin baik.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan, selamat dan memberi apresiasi kepada pemerintah daerah yang berhasil meraih penghargaan sebagai penyelenggara pemerintahan terbaik.
"Saya ucapkan terima kasih kepada penerima penghargaan. Mudah-mudahan akan memotivasi semangat kita untuk terus dapat melaksanakan tugas sesuai sistem pemerintahan otonomi daerah yang ada," kata Tito.
Bagi pemerintah daerah yang belum berhasil memperoleh penghargaan, Tito berharap peringatan hari otonomi daerah ini bisa dijadikan momentum untuk introspeksi dan kontemplasi untuk bekerja lebih baik dan berprestasi, serta mampu mandiri secara fiskal.
"Karena ujung dari otonomi daerah adalah kemandirian fiskal yang ditandai dengan PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang lebih banyak dari transafer pusat. Daerah bisa membiayai diri sendiri tanpa harus bergantung dengan pemerintah pusat," ucapnya.
Baca juga: Ketua DPRD: Prestasi birokrasi Surabaya bukti layanan publik membaik
Baca juga: Rumah Prestasi, rumah kasih sayang untuk anak disabilitas di Surabaya
Baca juga: 33 penghafal kitab suci daftar PPDB SMP Surabaya jalur prestasi
Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya Arief Boediarto dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Minggu, mengaku bersyukur karena Surabaya berhasil mendapatkan penghargaan Kota Terbaik Kedua penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Pemda) dari Kemendagri.
"Penghargaan itu berhasil diraih setelah adanya evaluasi dari Kemendagri terhadap kinerja Pemkot Surabaya," katanya.
Adapun Kota Terbaik Pertama diraih oleh Kota Semarang dengan skor yang sama dengan Kota Surabaya yakni 3,43.
Penghargaan itu diberikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) XXVII di Anjungan Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/4).
Dikarenakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berhalangan hadir dalam acara tersebut, akhirnya penghargaan itu diwakilkan dan diterima oleh Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Arief Boediarto.
"Jadi, ada 32 urusan pemerintahan plus 5 fungsi penunjang urusan pemerintahan yang dinilai dan dievaluasi. 32 urusan pemerintahan itu adalah 6 urusan wajib pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan, pekerjaan, perumahan rakyat, trantibun, dan sosial), lalu 18 urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar, serta 8 urusan pilihan," kata Arief.
Selanjutnya, hal ini dicocokkan dan diverifikasi dengan turun lapangan oleh tim yang sifatnya nasional dan tim ini merupakan gabungan dari beberapa departemen terkait.
"Alhamdulillah kita berhasil melewati itu semua berdasarkan arahan dan bimbingan serta kebijakan dari Bapak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada warganya, sehingga kesejahteraan warga juga semakin meningkat," ujarnya.
Menurut Arief, penghargaan ini akan semakin melecut semangat para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga Kota Surabaya. Ia sangat yakin di bawah kepemimpinan Wali Kota Eri ini, pelayanan kepada warga akan semakin baik.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan, selamat dan memberi apresiasi kepada pemerintah daerah yang berhasil meraih penghargaan sebagai penyelenggara pemerintahan terbaik.
"Saya ucapkan terima kasih kepada penerima penghargaan. Mudah-mudahan akan memotivasi semangat kita untuk terus dapat melaksanakan tugas sesuai sistem pemerintahan otonomi daerah yang ada," kata Tito.
Bagi pemerintah daerah yang belum berhasil memperoleh penghargaan, Tito berharap peringatan hari otonomi daerah ini bisa dijadikan momentum untuk introspeksi dan kontemplasi untuk bekerja lebih baik dan berprestasi, serta mampu mandiri secara fiskal.
"Karena ujung dari otonomi daerah adalah kemandirian fiskal yang ditandai dengan PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang lebih banyak dari transafer pusat. Daerah bisa membiayai diri sendiri tanpa harus bergantung dengan pemerintah pusat," ucapnya.
Baca juga: Ketua DPRD: Prestasi birokrasi Surabaya bukti layanan publik membaik
Baca juga: Rumah Prestasi, rumah kasih sayang untuk anak disabilitas di Surabaya
Baca juga: 33 penghafal kitab suci daftar PPDB SMP Surabaya jalur prestasi
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023
Tags: