"Paskah adalah merayakan kebangkitan Yesus Kristus sehingga ini kesempatan bangkit membangun persaudaraan sebagai sesama anak bangsa, menjauhi hal-hal yang membuat saling benci satu sama lain, termasuk menghindari eksploitasi secara negatif politik identitas demi kepentingan politik tertentu," ujar Ardy dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Pada saat ini, menurut dia, sudah saatnya semua elemen bangsa memanfaatkan identitas yang melekat pada dirinya atau kelompoknya untuk tujuan yang baik, seperti membangun persaudaraan.
"Kita perlu memanfaatkan identitas itu untuk membangun persaudaraan, saling menghargai perbedaan, meningkatkan toleransi, dan saling mengisi untuk membangun Indonesia lebih baik," ujar Ardy.
Baca juga: Rektor UIN Palu ajak multi pihak wujudkan pemilu tanpa SARA
Baca juga: Setara Institute ajak bendung narasi wajarkan politik identitas
Hal tersebut dia sampaikan dalam acara Perayaan Paskah yang digelar DPP Berani bertajuk "Refleksi Paskah untuk Kebangkitan Bangsa" di GPIB Paulus, Menteng, Jakarta, Sabtu (29/4).
Selain Ardy, kegiatan yang digelar oleh badan otonom Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu dihadiri Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid, Ketua Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) DKI Jakarta Pendeta Arlyanus Larosa, dan Ketua Umum DPP Berani Lorens Manuputty.
Sementara itu, Hasanuddin mengapresiasi langkah DPP Berani yang menggelar Perayaan Paskah dengan mengundang seluruh unsur dari komunitas antariman.
Menurut dia, Perayaan Paskah itu merupakan wujud pilar kebangkitan dari PKB sebagai satu-satunya partai yang merayakan perayaan seluruh umat beragama.
Meskipun begitu, ia mengatakan momentum Perayaan Paskah yang digelar DPP Berani itu sudah sepatutnya mendorong seluruh pihak yang hadir untuk menghindari pemanfaatan politik identitas.