Sorong, Papua Barat Daya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) membangun kolaborasi dengan Universitas Negeri Papua (Unipa) untuk menyediakan fasilitas pendukung aktivitas Fakultas Kedokteran yang terletak di Kabupaten Sorong.

"Kita akan bangun kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Unipa untuk memerhatikan fasilitas pendukung Fakultas Kedokteran ini," kata Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad di Sorong, Ahad.

Ia, menjelaskan Pemprov Papua Barat Daya memiliki kewajiban untuk memberikan perhatian intensif terhadap Fakultas Kedokteran melalui penyediaan fasilitas penunjang.
Menurutnya, secara locus, Fakultas Kedokteran tepat ditempatkan di wilayah Provinsi Papua Barat Daya yang bisa mengakomodasi seluruh mahasiswa dari Papua Barat dan Papua Barat Daya.

"Kami punya tanggung jawab untuk memastikan fasilitas ini berjalan baik, aman dan lancar," katanya.


Ia berkomitmen bahwa Fakultas Kedokteran ini harus tetap eksis untuk melaksanakan fungsinya sebagaimana mestinya, karena Papua Barat Daya masih membutuhkan tenaga dokter untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Jadi kita akan kerja bareng baik dari pemerintah kabupaten, Provinsi Papua dan Papua Barat guna memenuhi kebutuhan fakultas ini," katanya.


Disebutkan, partisipasi bantuan dari setiap pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk mendukung proses pendidikan di Fakultas Kedokteran.

"Jadi nanti kita tentukan mana yang menjadi tanggung jawab Pemrov Papua Barat, lalu Papua Barat Daya punya tanggung jawab di bagian apa, kemudian pemerintah kabupaten kota pun demikian," katanya.
Jadi, katanya, ini merupakan kerja gotong royong dalam rangka memastikan Fakultas Kedokteran ini tetap berjalan baik dan normal.

"Orang berkualitas itu selalu didukung dengan fasilitas memadai untuk melahirkan dokter hebat, maka setiap daerah nanti akan memberikan perhatian," katanya.

Ia memerintahkan pihak Fakultas Kedokteran untuk mempresentasikan seluruh kebutuhan kampus ini kepada pihak pemerintah.

"Supaya itu menjadi dasar bagi pemerintah untuk menyalurkan bantuan apa saja yang dibutuhkan nantinya," kata Muhammad Musa'ad .

Sementara itu, Komkordik Fakultas Kedokteran Unipa, dr. Yan Pieter Kambu mengaku bahwa saat ini pihaknya belum memiliki fasilitas penunjang ujian kompetensi nasional dokter.

"Fasilitas itu menjadi syarat pelaksanaan ujian kompetensi di kampus ini, sehingga kita harus menyiapkan pembangunan itu sesuai dengan standar yang diharapkan," katanya.

Diakui bahwa seluruh fasilitas penunjang ujian tersebut belum disiapkan secara baik, sehingga itu akan menghambat pelaksanaan ujian tersebut.

"Bantuan dari pemerintah sangat diharapkan untuk memperhatikan kebutuhan tersebut," demikian Yan Pieter Kambu.


Baca juga: Mendikbud resmikan fakultas kedokteran Unipa di Sorong

Baca juga: Papua Barat subsidi Rp24 miliar program kedokteran Unipa

Baca juga: UNIPA Manokwari kembali lahirkan delapan dokter muda Papua

Baca juga: Tingkatan kualitas SDM, dokter muda Papua dikirim lanjutkan studi