Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak delapan dari 13 atlet asal Jawa Timur yang dipanggil Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia untuk mengikuti pemusatan latihan nasional, hingga kini belum bergabung di Jakarta.
Sekretaris Umum Pengprov Perpani Jatim Denny Trisyanto kepada wartawan di Surabaya, Rabu, mengatakan, delapan atlet yang belum gabung Pelatnas itu berasal dari Surabaya, sementara lima atlet lainnya dari Bojonegoro sudah gabung.
"Saya sudah mengusulkan kepada PP Perpani agar dilakukan desentralisasi Pelatnas untuk persiapan SEA Games 2013. Tidak hanya terpusat di Jakarta, tetapi juga di Surabaya," katanya.
Menurut Denny, Surabaya sangat layak menjadi tempat penggemblengan atlet-atlet nasional, karena memiliki fasilitas latihan yang memadai. Apalagi, dari total 32 atlet yang dipanggil masuk Pelatnas sejak Desember 2012, sebanyak 13 orang di antaranya berasal dari Jatim.
"Saat persiapan SEA Games 2011, program Pelatnas juga sempat dilakukan di Surabaya, kendati tidak seluruh nomor," tambahnya.
Delapan pemanah Surabaya yang belum memenuhi panggilan gabung Pelatnas, terdiri dari lima atlet putri yakni Lilies Herliati, Della Adisty Handayani, Diananda Choirunisa, Novia Nuraini, dan Kharisma Khotijah Kusnadi.
Sementara tiga orang lainnya di bagian putra adalah Kuswantoro, Fany Andiyanto dan Riau Ega Agata Salsabila. Mereka semua merupakan skuad Jatim pada PON 2012 di Riau.
Sedangkan pemanah dari Bojonegoro yang juga ikut dipanggil antara lain Ika Yuliana, Erwina Sawitri dan I Gede Nyoman Puruhito. "Kendati belum gabung Pelatnas, sampai saat ini mereka tetap menjalani latihan rutin di Lapangan KONI Jatim di Surabaya, baik fisik maupun teknik," ujar Denny Trisyanto.
Pada SEA Games 2013 di Myanmar, PP Perpani berencana menerjunkan sebanyak 16 atlet putra dan putri, sehingga 32 atlet yang kini dipanggil Pelatnas akan diseleksi lagi berdasarkan catatan prestasinya.
(D010/D011)
Jatim usulkan desentralisasi Pelatnas panahan
2 Januari 2013 20:37 WIB
Cabang olahraga panahan. (FOTO ANTARA/M Agung Rajasa)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: