Provokator tersebut adalah anggota kelompok Patrioterne Gar Live (Patriots Go Live) anti Muslim yang membawa spanduk tidak sopan dengan slogan yang menghina Islam dan menyerang bendera Turki.
Para ekspatriat asal Turki yang datang untuk memberikan suara pada pemilihan parlemen dan presiden yang akan datang, bereaksi terhadap provokasi tersebut.
Salah satu warga Turki didatangi polisi Denmark ketika dia mengangkat bendera Turki dari tanah dan memperingatkan si provokator.
Mayoritas warga Turki yang datang untuk memberikan suara menunjukkan ketidaksetujuan secara lisan atas aksi itu. Mereka menyebut tindakan itu salah dan tidak dapat diterima.
Meskipun tidak ada insiden kekerasan saat provokasi itu terjadi, dikatakan bahwa otoritas Denmark menginformasikan Kedubes Turki di Kopenhagen sebelumnya dan mengambil langkah pengamanan yang diperlukan.
Setelah demonstrasi, reaksi dan harapan Turki disampaikan kepada otoritas Denmark.
Kelompok anti Muslim itu juga menyerang Al-Quran dan bendera Turki di depan Kedubes Turki di Kopenhagen pada 24 dan 31 Maret serta 14 April.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Turki panggil dubes Denmark terkait aksi pembakaran Al Quran
Baca juga: Swedia kritik pembakaran Al Quran tetapi izinkan aksi itu