Semarang (ANTARA News) - Rhoma Irama punya cerita pada awal tahun 2013. Dia merasa berdosa jika tidak ikutan "nyapres" pada Pemilu 2014 nanti.


"Saya tidak mencalonkan diri tetapi didorong menjadi calon presiden oleh umat dan ulama sehingga hal itu menjadi amanat dari Allah, maka saya akan berdosa jika menolaknya," katanya, di Semarang, Rabu.

Hal tersebut diungkap Si Raja Dangdut saat berada di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, sebelum berkunjung ke Radio Soneta di Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Saat ditanya apakah kunjungannya ke Kota Pekalongan untuk menggalang dukungan pencalonan dirinya sebagai presiden, Rhoma membantahnya.

"Saya ke Pekalongan untuk bersilaturahim dengan para ulama setempat sekaligus mohon petunjuk dan nasihat yang terbaik untuk saya serta bangsa ini, bukan mencari dukungan," ujarnya.

Terkait penolakan DPW Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Tengah atas pencalonan dirinya sebagai presiden pada Pilpres 2014, Rhoma menganggap hal yang biasa dalam dunia politik.

"Pro kontra itu biasa dalam suatu organisasi politik dan mengenai hal itu (penolakan DPW PKB Jateng, red) biar Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar yang memberikan pernyataan," katanya.

Rhoma mengaku dalam posisi nothing to lose saat maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2014. "Jabatan presiden itu tanggung jawab yang berat dan saya hanya tunduk pada takdir Allah," ujarnya.



Rhoma Irama pernah memarahi artis dangdut Inul Daratista karena gerakan jogednya dia nilai sangat erotis dan bertentangan dengan nilai-nilai agama tertentu. Di sisi lain, Rhoma Irama juga berpoligami dengan beberapa perempuan. (*)