Meski begitu, dia mengaku "tidak tahu apa yang harus dilakukan" pada momen-momen krusial dalam pertandingan.
Petenis nomor dua dunia dan juara US Open Alcaraz bangkit untuk mengalahkan petenis peringkat 41 asal Finlandia itu, 2-6, 6-4, 6-2.
"Itu sangat sulit. Saya akan mengatakan saya akan kalah," kata Alcaraz, yang mengalahkan Rafael Nadal dan Novak Djokovic di Madrid tahun lalu, seperti disiarkan AFP, Sabtu.
"Itu rumit. Ada saat-saat dimana saya tidak tahu harus berbuat apa."
Alcaraz, yang baru saja mempertahankan gelar Barcelona akhir pekan lalu, akan menghadapi petenis Bulgaria Grigor Dimitrov untuk memperebutkan tempat di 16 besar.
Baca juga: Alcaraz memulai Barcelona Open dengan kemenangan meyakinkan
Baca juga: Alcaraz mundur dari Monte Carlo Masters karena cedera
Alcaraz, yang berusia 19 tahun, mencetak 10 ace dalam 36 winner-nya, tetapi terpaksa menyelamatkan sembilan dari 11 break point dalam pertandingan yang berlangsung selama dua jam 16 menit itu. Lima di antaranya terjadi saat dia tertinggal 3-2 di set kedua.
"Itu hanya satu poin," ujar Alcaraz.
"Salah satu break point yang dia dapatkan saat kedudukan 2-3 di set kedua seperti match point baginya."
"Saya sangat senang saya bisa menyelamatkan permainan itu dan kembali sedikit. Itu sangat sulit. Emil bermain luar biasa, tapi saya benar-benar senang bisa melewati itu."
Alcaraz yang mengalami frustrasi saat pertandingan, mengarahkan raketnya ke lapangan pada gim keenam set kedua.
"Saya tidak mendukung hal semacam itu, raketnya terlepas dan saya menyesalinya," ujar Alcaraz.
Sementara itu, unggulan kelima Andrey Rublev melanjutkan penampilannya yang sedang panas-panasnya dengan mengalahkan Stan Wawrinka 7-5, 6-4.
Rublev memulai musim tanah liat dengan menang di Monte Carlo dan kemudian mencapai final di Banja Luka akhir pekan lalu, di mana dia kalah dari Dusan Lajovic.
Rublev selanjutnya akan menghadapi petenis Jepang Yoshihito Nishioka, yang mengalahkan petenis Slovakia Alex Molcan 5-7, 6-4, 6-4.
Baca juga: Fritz sebut Alcaraz lebih tangguh dari "Big Three"
Alcaraz, yang berusia 19 tahun, mencetak 10 ace dalam 36 winner-nya, tetapi terpaksa menyelamatkan sembilan dari 11 break point dalam pertandingan yang berlangsung selama dua jam 16 menit itu. Lima di antaranya terjadi saat dia tertinggal 3-2 di set kedua.
"Itu hanya satu poin," ujar Alcaraz.
"Salah satu break point yang dia dapatkan saat kedudukan 2-3 di set kedua seperti match point baginya."
"Saya sangat senang saya bisa menyelamatkan permainan itu dan kembali sedikit. Itu sangat sulit. Emil bermain luar biasa, tapi saya benar-benar senang bisa melewati itu."
Alcaraz yang mengalami frustrasi saat pertandingan, mengarahkan raketnya ke lapangan pada gim keenam set kedua.
"Saya tidak mendukung hal semacam itu, raketnya terlepas dan saya menyesalinya," ujar Alcaraz.
Sementara itu, unggulan kelima Andrey Rublev melanjutkan penampilannya yang sedang panas-panasnya dengan mengalahkan Stan Wawrinka 7-5, 6-4.
Rublev memulai musim tanah liat dengan menang di Monte Carlo dan kemudian mencapai final di Banja Luka akhir pekan lalu, di mana dia kalah dari Dusan Lajovic.
Rublev selanjutnya akan menghadapi petenis Jepang Yoshihito Nishioka, yang mengalahkan petenis Slovakia Alex Molcan 5-7, 6-4, 6-4.
Baca juga: Fritz sebut Alcaraz lebih tangguh dari "Big Three"